Ini sama sekali bukan soal dukungan perjudian terkait hasil laga Piala Dunia, tetapi bahkan para ahli seperti Profesor Simons mengakui bahwa perusahaan-perusahaan taruhan "bersiap" dalam memilih berbagai hasil.
"Tidak ada prediksi yang benar-benar bagus, tetapi para bandar adalah sumber informasi yang baik, karena jika mereka melakukan kesalahan, mereka akan menggelontorkan uang," katanya.
Baca Juga:
368 Tenaga Kesehatan Disiagakan di Arena Piala Dunia U-17
Profesor Simons mengacu pada alokasi peluang hasil tertentu.
Brasil, misalnya, tampil sebagai favorit 3/1 di beberapa situs taruhan, sementara finalis turnamen terakhir Kroasia tercatat sebagai 100/1. Tuan rumah Piala Dunia Qatar dinilai berpeluang satu dibanding 1.000 untuk merebut gelar.
Peluang ditetapkan untuk memastikan para bandar menghasilkan lebih banyak uang ketimbang para penjudi, jadi mengikuti peluang bukanlah jaminan keberhasilan.
Baca Juga:
Buffon Kembali ke Timnas Italia Setelah Nyatakan Pensiun
Sejarah (dan geografi) menjadi penting
Pada 1962, Brasil menjadi negara kedua yang berhasil mempertahankan gelar juara Piala Dunia.
Piala Dunia telah banyak berubah sejak kali pertama dipentaskan di Uruguay pada 1930.
Turnamen sepak bola bergengsi ini berkembang luar biasa dalam hal jumlah peserta, popularitas dan dari sisi kepentingan.
Tetapi ada beberapa hal tetap yang cukup untuk dapat diprediksi, berdasar data singkat ini: