WahanaNews.co | Pasca Insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Cadiz tunjukan empatinya dengan mengibarkan bendera Indonesia setengah tiang di markas mereka, Stadion Nuevo Mirandila.
Tragedi yang memakan korban ratusan jiwa itu menjadi memori buruk sepakbola Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di dunia.
Baca Juga:
Akui Palestina Merdeka, Bendera Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Berkibar di Tepi Barat
Sebagai pengingat, tragedi di Stadion Kanjuruhan itu terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 malam WIB. Kekalahan tim tuan rumah dengan skor 2-3, membuat para pendukung tumpah ruah ke lapangan.
Banyaknya para suporter yang turun pun membuat aparat keamanan sulit mengontrol keadaan. Kondisi tersebut pun semakin tidak kondusif, sampai akhirnya polisi menembakkan gas air mata ke tribun.
Suporter yang panik berdesakkan keluar tribun sehingga mengakibatkan banyak yang terinjak dan kehabisan napas. Akhirnya pada keesokan harinya dari data Kepolisian RI korban meninggal dunia mencapai lebih dari 131 orang.
Baca Juga:
Menhan Spanyol: Perang di Gaza Palestina Adalah Genosida, Harus Segera Dihentikan
Jumlah kematian itu membuat tragedi ini sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah sepakbola dunia. Sebab, itu perhatian seluruh dunia saat ini tertuju pada kasus tersebut.
Dari laporan akun resmi Cadiz Indonesia (@Cadiz_CFID), terlihat bendera Merah-Putih berkibar setengah tiang di samping bendera Spanyol. Tak ketinggalan pita hitam tanda duka cita tertempel di tengah bendera.
“Bendera Merah-Putih dikibarkan setengah tiang di Stadion Nuevo Mirandilla sebagai bentuk belasungkawa kami kepada para korban tragedi Kanjuruhan pekan lalu,” tulis akun tersebut, Senin (10/10/2022).