AC Milan,
Inter Milan, AS Roma, bahkan Juventus sekalipun, seolah tak berhenti heran,
kenapa hanya dengan membeli seorang Maradona tiba-tiba saja klub dari Kota
Mafioso itu menjadi begitu perkasa?
"Dia
menjadi energi ekstra yang mampu melipatgandakan kemampuan teman-teman
setimnya," kata Ciro Ferrara, bek tangguh Napoli, yang diamini striker subur, Careca.
Baca Juga:
Indonesia Siap Kerja Sama dengan Argentina di Bidang Olahraga
Dua nama
itu, Ferrara dan Careca, memang seolah tak sanggup kalau harus menghapus Maradona
dari riwayat profesional mereka. Pasalnya, Maradona jualah yang membuat kedua
nama itu ikut melambung bersama kesuksesan Napoli.
Saya
tinggal di Kota Bandung, Jawa Barat. Jauh sekali dari Buenos Aires (Argentina),
Napoli, maupun Barcelona. Bahkan nama saya pun pasti tidak dikenal Maradona.
Tapi, saya
tidak pernah menyesal mampu mengingat secara rinci dari setiap geliat Maradona,
termasuk saat bikin melongo kiper kawakan Inggris, Peter Shilton, dengan "gol
tangan tuhan"-nya.
Baca Juga:
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Wakapolres dan Tokoh Pemuda Jakbar Buka Pertandingan Eksebisi
Karena,
boleh saja dia tidak membalas untuk ikut mengenali setiap jengkal kehidupan
saya, tapi yang namanya "inspirasi" toh
tak harus diawali dengan saling kenal. Melainkan melalui reputasi.
Dan,
Maradona sukses membangun reputasinya di benak ratusan juta (mungkin juga
miliaran) orang di dunia, termasuk saya.
Satu hal
yang sulit (bahkan takkan mungkin) dilupakan, karena lewat (tulisan tentang)
Maradona jugalah saya membuka karir sebagai wartawan olahraga pada tahun
1980-an.