“Saya dan Fajar sudah berjuang secara maksimal. Kami kehilangan fokus di gim ketiga sehingga lawan percaya diri dan kami tertekan,” tambah Rian.
Tidak bisa dipungkiri, Akira Koga yang bermain sebagai playmaker di depan net tampil percaya diri di laga ini.
Baca Juga:
Piala Thomas Lepas ke India, Taufik Hidayat Kritik PBSI
Pemain kelahiran 8 Agustus 1994 itu bisa meredam setiap serangan yang dilancarkan oleh Fajar maupun Rian.
Berbeda dengan Koga, Yuta Watanabe justru bermain kurang baik dengan banyak melakukan kesalahan sendiri.
Tidak heran, pasangan dari Arisa Higashino di sektor ganda campuran itu banyak diserang oleh Fajar/Rian.
Baca Juga:
Piala Thomas 2022: Prediksi Pemain di Laga Final Indonesia vs India Esok Siang
“Pada laga ini kami memang sering menyerang Yuta (Watanabe). Pelatih juga memberikan instruksi yang sama untuk menekan Yuta karena rekannya bermain percaya diri.”
“Sayang, kami kurang fokus sehingga lawan bisa kembali dan menemukan bentuk permainan terbaiknya,” pungkas Rian.
Beruntung, di partai kelima, Shesar Hiren Rhustavito berhasil membawa Indonesia melenggang ke final Piala Thomas 2022 setelah menghajar tunggal putra Jepang, Kodai Naraoka, 21-17, 21-10. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.