WahanaNews.co | Rasa takut menggelayuti Sara Ahmed ketika memasuki arena
pertandingan angkat besi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di Riocentro -
Pavilio 2.
Pada saat itu, Sara hendak melakoni
momen-momen penentuan pertandingan final angkat besi kelas 69 kg putri.
Baca Juga:
Drama Olimpiade: Angela Carini Tumbang dalam 46 Detik, Imane Khelif Terjerat Kontroversi Gender
Sorot mata penonton yang merupakan
pendukung rivalnya dalam final itu membuat ciut nyali Sara saat hendak
melakukan angkatan pertama.
Dalam final tersebut, Sara tidak saja
bersaing dengan lifter-lifter dari Asia, tetapi ada juga dari Kolombia (Leidy
Yessenia Arboleda), yang sama-sama dari Amerika Selatan
dan lebih dekat dengan Brasil.
"Tetapi saya fokus pada
pengangkatan dan mengedipkan penonton, terutama karena kebanyakan dari mereka
mendukung pesaing saya dari Kolombia," ujar Sara, dikutip
dari Egypt Independent.
Baca Juga:
Menpora Harap Ajang Festival Senam 2024 Mampu Lahirkan Atlet Berprestasi Olimpiade
Dalam situasi tersebut, Sara mencoba
menguatkan diri dengan pikiran positif, bahwa pertandingan itu hanya berlangsung
satu jam dan dirinya bisa memberikan hasil terbaik.
Dengan mengenakan pakaian serba hitam
yang menutupi lengan dan kaki serta penutup kepala merah, yang mencerminkan
warna Mesir, Sara cukup percaya diri dalam angkatannya.
"Alhamdulillah, saya mengakhiri
snatchdi tempat ketiga, dan saya bertekad melaluinya hingga akhir," ucap
Sara.