WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kemarin, Selasa 30 September 2025, saya menghadiri Seminar Nasional atas undangan Pusat Studi Keamanan Maritim dan Ketahanan Air Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI). Acara berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, mulai pukul 07.30 hingga 15.00 WIB, dengan tema “Water Governance Towards Global Cities” atau “Tata Kelola Air Menuju Kota Global”.
Seminar dibuka dengan sambutan Rektor UNHAN RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., yang menekankan bahwa air merupakan isu strategis non-militer sekaligus fondasi pembangunan berkelanjutan yang memengaruhi stabilitas sosial, ekonomi, dan keamanan nasional. Ia menegaskan peran Universitas Pertahanan sebagai pusat kajian dan riset untuk mendukung ketahanan air nasional menghadapi tantangan global.
Baca Juga:
PAM JAYA Gercep Tanggulangi Gangguan Kualitas Air di Citra Garden City 2 Extension
Dalam sambutannya, Anton Nugroho menutup dengan pesan Lao Tzu bahwa air yang lembut mampu menaklukkan yang keras, selaras dengan filosofi ketahanan air yang menekankan kelenturan, adaptasi, dan keberlanjutan.
Pidato utama disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo. Ia memaparkan serangkaian langkah kebijakan dan capaian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang konsisten mendorong ibu kota menuju status Kota Global, termasuk dalam tata kelola air.
Salah satu langkah strategis yang disampaikan adalah transformasi BUMD PAM Jaya dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perseroan Daerah (Perseroda). Gubernur Pramono juga menegaskan rencana mendorong PAM Jaya melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga:
Gubernur Jakarta Dukung Penerapan IPA Mookervart sebagai Implementasi Teknologi Modern Pam Jaya
Menurutnya, perubahan ini bukan bentuk liberalisasi, melainkan cara memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme dengan melibatkan publik, DPRD, serta dewan komisaris. IPO dipandang sebagai mekanisme pengawasan agar PAM Jaya tidak hanya dikontrol oleh gubernur, melainkan juga diawasi publik dan lembaga terkait.
Pramono menambahkan bahwa fleksibilitas badan usaha dibutuhkan agar PAM Jaya dapat berkolaborasi secara multisektoral dalam meningkatkan layanan air bersih. Sebagai contoh, ia menyoroti sistem rekrutmen profesional di sejumlah BUMD, di mana seleksi direksi dilakukan secara independen demi menjamin integritas dan profesionalisme.
Kehadiran Gubernur Pramono turut didampingi Koordinator Staf Khusus Gubernur, Firdaus Ali. Selain itu, hadir pula beberapa pejabat DKI, di antaranya Kepala BPBUMD DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik), Budi Awaluddin. Saya sempat berdiskusi sejenak dengan mereka sebelum acara dimulai, membahas soal BUMD dan berbagai permasalahan DKI lainnya yang terkait dengan program unggulan Pemprov DKI Jakarta.