Baik Foke maupun Anies Baswedan, hasil karyanya mengingatkan kita pada Gubernur fenomenal Jakarta, Ali Sadikin. Nama Bang Ali selalu dikenang masyarakat Jakarta sebagai pemimpin yang mampu membawa perubahan, membangun kota, dan menunjukkan kepedulian besar terhadap warganya.
Di bawah kepemimpin Bang Ali Sadikin, Jakarta mengalami banyak perubahan melalui proyek pembangunan seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, hingga Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair). Ali Sadikin juga memperbaiki sarana transportasi dengan mendatangkan banyak bus kota, menata trayek, membangun halte yang nyaman, serta melaksanakan program perbaikan kampung Muhammad Husni Thamrin (MHT).
Baca Juga:
Kunjungi Mapolres Sibolga, Kapolda Sumut Tekankan Sinergitas Lintas Sektor
Kini, Gubernur Pramono Anung Wibowo membawa visi besar yang tidak ringan, yakni menjadikan Jakarta sejajar dengan kota-kota dunia menuju global cities. Gubernur Pramono menargetkan agar Jakarta naik peringkat sebagai kota global setiap tahunnya. Pada 2029, ia menargetkan Jakarta berada di posisi ke-50 kota global, naik dari posisi 74 saat ini berdasarkan Global City Index.
Arah pembangunan Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung semakin jelas dan mantap. Sejumlah program unggulan diarahkan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global peringkat ke-50, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghadirkan pelayanan publik yang paripurna. Langkah kebijakan ini sungguh luar biasa karena bertujuan untuk kemajuan Jakarta dan kesejahteraan masyarakatnya.
Singkatnya, perbedaan keahlian para gubernur—mulai dari tata kota, kebijakan publik, hingga manajemen birokrasi—justru saling melengkapi. Hasil karya Foke, Anies, dan Ali Sadikin dapat menjadi landasan berharga bagi Gubernur Pramono. Semua itu tentu akan memberi dampak positif bagi pembangunan Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung Wibowo.
Baca Juga:
Rismawati Masinton Pasaribu Dikukuhkan Menjadi Bunda PAUD dan Bunda Literasi Tapanuli Tengah
Saya telah mengikuti tentang Pemangunan Jakarta sejak era Gubernur Sutiyoso. Banyak Hasil LHP BPK yang saya pelajari sejak era itu hingga tahun terkini 2024. Semua saya ketahui masih banyak masalah yang harus dituntaskan. Kita akan bantu Gubernur Pramono untuk capai Jakarta Kota Global, dengan beri masukan, termasuk memberitahu soal kesalan kebijakan dari para pembantu Gubernur baik dari Pejabat ASN DKI Jakarta, dan Pemimpun BUMD DKI Jakarta.
Bersinerginya tiga gubernur cerdas hasil Pilkada Jakarta dilatarbelakangi oleh kesamaan pandangan yang nyata, logis secara akademis, sosial, dan politik. Atas dasar itu pula, sejarah Pilkada Jakarta menunjukkan adanya dinamika dukungan politik di antara mereka.
Pada Pilkada 2007, Fauzi Bowo berhasil meraih kemenangan dengan dukungan PDIP yang mengusung pasangan Foke–Prijanto. Saat itu, Pramono Anung masih menjabat sebagai Anggota DPR RI dari PDIP dan secara politik terikat untuk mendukung pasangan tersebut. Sementara Anies Baswedan belum terjun ke politik praktis, melainkan masih aktif sebagai Rektor Universitas Paramadina serta mengembangkan program pendidikan dan gerakan sosial.