“Tulisan ini adalah kali kedua saya membahas Pilkada Jakarta dengan posisi tetap netral alias tidak berpihak kepada calon mana pun. Dalam artikel ini, saya akan mengulas peluang Pilkada Jakarta 2024 berlangsung dalam satu putaran atau dua putaran”
Kompetisi pemilihan kepala daerah atau Pilkada tinggal 7 hari lagi, tepatnya pada 27 November 2024. Berdasarkan analisis saya, kecil kemungkinan salah satu pasangan calon mampu meraih kemenangan satu putaran atau mendapatkan 50 persen plus 1 atau 51 persen suara.
Baca Juga:
Ketua Bawaslu: Seharusnya Pemilu dan Pilkada Dipisah Tak Digelar Dalam Satu Tahun
Saat ini, persaingan dalam Pilkada Jakarta semakin ketat. Pasangan nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, semakin populer setelah mendapat dukungan dari mantan Gubernur Jakarta sekaligus calon presiden, Anies Rasyid Baswedan.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil atau RK dan Suswono (RIDO), juga terus bergerak agresif dengan dukungan dari 13 partai Koalisi KIM PLUS, termasuk mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Koalisi ini dimotori oleh Partai Gerindra, di mana Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, saat ini menjabat sebagai Presiden RI.
Pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, yang maju melalui jalur independen, terlihat sulit untuk bersaing dengan dua pasangan calon dari partai politik besar.
Baca Juga:
Sosialisasi Pilkada 2024 KIP Nagan Raya untuk Kepala Desa dan Camat Aceh
Pengaruh Pilpres 2024 terhadap Pilkada Jakarta
Hasil Pilkada Jakarta tak lepas dari bayang-bayang Pilpres Februari 2024. Berdasarkan Berita Acara dan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara Tingkat KPU Provinsi DKI Jakarta, mencata hasil suara di Jakarta.
Hasil Pilpres tersebut menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1) memperoleh 41% atau 2.653.762 suara. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2) unggul tipis dengan 41,67% atau 2.692.011 suara. Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3) meraih 17,26% atau 1.115.138 suara.
Merujuk pada hasil tersebut, pasangan Pramono Anung-Rano Karno memiliki peluang untuk memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran, terutama dengan potensi dukungan dari pendukung Anies Baswedan. Namun, situasi politik tidaklah sesederhana itu. Pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) mendapat dukungan penuh dari Koalisi KIM PLUS, yang terdiri dari partai-partai besar seperti PKS, PKB, dan Nasdem—yang sebelumnya merupakan pendukung Anies Baswedan pada Pilpres.
Konstelasi tersebut menunjukkan bahwa dukungan politik dalam Pilkada dapat bergeser dengan cepat, sehingga hasil Pilpres tidak selalu menjadi patokan mutlak. Pertarungan antar-koalisi, kepentingan partai, dan daya tarik masing-masing pasangan calon akan menjadi faktor penentu dalam hasil akhir Pilkada.
Hasil Survei Elektabilitas Pasangan Calon: Pilkada Jakarta Berpotensi Dua Putaran
Lima lembaga survei nasional baru-baru ini merilis hasil elektabilitas pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Jakarta 2024. Berdasarkan data dari kelima survei tersebut, persaingan antar pasangan calon menunjukkan peluang besar terjadinya dua putaran. Berikut hasil survei dari masing-masing lembaga tersebut.
Pertama, berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 31 Oktober–9 November 2024 dengan melibatkan 1.210 responden, pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendapatkan dukungan sebesar 46%, diikuti oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan 39,1%, dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 5,1%.
Kedua, hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 20–25 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.200 responden menunjukkan bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno memperoleh dukungan sebesar 38,3%, diikuti oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan 34,6%, dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 3,3%.
Ketiga, berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melibatkan 1.200 responden, pasangan Pramono Anung-Rano Karno meraih dukungan sebesar 41,6%, diikuti oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan 37,4%, dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 6,6%.
Keempat, hasil survei Poltracking yang dilakukan pada 10–16 Oktober 2024 dengan melibatkan 2.000 responden menunjukkan bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh dukungan sebesar 54,8%, diikuti oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan 32,9%, dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 4,1%.
Yang kelima, hasil survei Parameter Politik Indonesia (PPI) yang dilakukan pada 21–25 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.200 responden menunjukkan bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh dukungan sebesar 47,8%, diikuti oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan 38%, sementara pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardanahanya meraih 4,3%.
Dari hasil survei tersebut, mayoritas menunjukkan bahwa tidak ada pasangan calon yang mampu menembus angka 51% secara konsisten, kecuali hasil Poltracking yang menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil di angka 54,8%. Namun, hasil mayoritas survei mengindikasikan bahwa Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran.
Berdasarkan uraian di atas, saya memprediksi bahwa Pilkada Jakarta 2024 kemungkinan besar akan berlangsung dalam dua putaran. Putaran kedua akan menjadi ajang pertarungan hidup atau mati antara pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, dan pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Meski demikian, peluang Pilkada Jakarta selesai dalam satu putaran tetap ada, namun kecenderungannya lebih kuat bahwa Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Selanjutnya, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Saya tidak ingin berspekulasi tanpa kajian mendalam. Dengan demikian, pemenang Pilkada Jakarta bisa Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) atau Pramono Anung-Rano Karno.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Sugianto Emik, Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat).