WahanaNews.co | Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan keterkejutannya melihat
perencanaan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang diluncurkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam draf terbaru, frasa agama
dihapus dan digantikan dengan akhlak dan budaya.
Baca Juga:
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
"Tokoh agama, termasuk Ormas,
MUI, sangat terkejut dengan konsep ini. Sementara, kami di satu sisi,
menginginkan dan senantiasa menyosialisasikan umat agar menjadi umat yang taat
beragama," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan
Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi, saat dihubungi wartawan, Ahad (7/3/2021).
Kiai Abdullah Jaidi mengatakan, agama
merupakan tiang bangsa.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
didasarkan pada agama dan menjalankan syariatnya menurut agama masing-masing.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Gandeng Perguruan Tinggi Percepat Pendidikan Vokasi, Termasuk UNM
Tanpa adanya agama, bangunan atau
pendidikan yang sudah berjalan akan jatuh dan roboh.
Namun, ia mengatakan, konsep yang diusung Kemendikbud hanya menyebutkan permasalahan
yang berkenaan dengan akhlak dan budaya di Indonesia.
Kiai Abdullah mengatakan, frasa "agama" tidak
cukup diwakilkan dengan frasa "akhlak" dan "budaya".