Aplikasi-aplikasi yang biasa dikenal sebagai SpyLoan ini menggunakan taktik rekayasa sosial untuk memanipulasi pengguna agar memberikan akses berlebihan pada perangkat mereka.
Ada beberapa pola yang bisa diidentifikasi dari aplikasi semacam ini, salah satunya adalah iklan menyesatkan. Aplikasi ini seringkali dipromosikan di media sosial dengan janji pinjaman cepat, bunga rendah, dan persyaratan minimal.
Baca Juga:
Perubahan Status Driver Ojol Dinilai Bisa Kurangi Jumlah Pengemudi
Meski bertujuan menipu, aplikasi SpyLoan hadir dengan tampilan profesional. Aplikasi berbahaya ini hadir dengan nama dan logo yang menyerupai lembaga keuangan resmi agar terlihat terpercaya.
Kemudian, aplikasi ini menggunakan persetujuan privasi palsu untuk mengelabui penggunanya. Saat pertama kali diakses, pengguna diminta menyetujui kebijakan privasi yang tampaknya resmi, tetapi sebenarnya berisi persetujuan untuk mengakses data sensitif.
Aplikasi SpyLoan juga melakukan permintaan akses berlebihan. Setelah terinstal, aplikasi meminta izin untuk mengakses kontak, pesan SMS, panggilan telepon, kamera, dan mikrofon, padahal akses tersebut tidak relevan dengan fungsi aplikasi sebagai penyedia pinjaman.
Baca Juga:
Simak Tips Mengelola Chat WhatsApp dengan Fitur Arsip dan Bisukan Pesan
Ciri-ciri terakhir dan paling berbahaya adalah permintaan data-data sensitif. Korban SpyLoan diminta memberikan dokumen identifikasi seperti KTP dan informasi pribadi yang sensitif, rekening bank, informasi karyawan, serta data perangkat yang diambil dari perangkat korban.
"Aplikasi SpyLoan adalah aplikasi keuangan intrusif yang memikat pengguna dengan janji pinjaman cepat dan fleksibel, sering kali menampilkan suku bunga rendah dan persyaratan minimal," terang McAfee, melansir CNN Indonesia, Rabu, (21/5/2025).
Daftar lengkap 15 aplikasi berbahaya berjenis SpyLoan: