WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dua astronaut asal Amerika Serikat terpaksa bertahan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah mengalami penundaan panjang untuk kembali ke Bumi.
NASA mengonfirmasi bahwa mereka baru bisa dijemput pada tahun depan, setelah berminggu-minggu menunggu solusi.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Masalah ini bermula dari peluncuran pesawat Starliner pada 5 Juni 2024 yang mengangkut dua astronaut veteran, Barry "Butch" Wilmore dan Sunita "Suni" Williams, menuju ISS.
Namun, sehari setelah mendekati stasiun antariksa, NASA dan Boeing menemukan kebocoran helium serta gangguan pada sistem pendorong kontrol reaksi pesawat.
Upaya untuk memperbaiki masalah tersebut mengakibatkan NASA harus menunda kepulangan para astronaut tanpa batas waktu. Situasi ini menyebabkan mereka harus tinggal di orbit selama delapan bulan, jauh lebih lama dari rencana awal yang hanya delapan hari.
Baca Juga:
Luhut Pastikan Elon Musk Siap Pasang Starlink di IKN
Kedua astronaut kini diharuskan tinggal selama enam bulan lagi di ISS dan akan kembali ke Bumi dengan pesawat SpaceX pada Februari.
Sementara itu, Starliner akan dipulangkan tanpa awak. Administrator NASA, Bill Nelson, menjelaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama, dan keputusan ini memungkinkan NASA dan Boeing untuk mengumpulkan lebih banyak data selama perjalanan pulang Starliner pada awal September.
Menurut pejabat NASA, para astronaut memiliki cukup persediaan di ISS dan dilatih untuk tinggal lebih lama. Meskipun ada kendala ini, Nelson menegaskan bahwa NASA tetap mempercayai Boeing dan akan terus bekerja sama agar mereka memiliki dua kendaraan yang siap mengangkut astronaut ke dan dari ISS.