PEMERINTAH, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), telah
memberikan bantuan kuota untuk mengoptimalkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Total
nilainya pun fantastis, Rp 7,2 triliun untuk bantuan kuota gratis dari bulan
September sampai Desember 2020.
Baca Juga:
Mantan Kepala BIN Indonesia Tegaskan Pramuka Tetap jadi Ekstrakurikuler Wajib
Walaupun
Pemerintah telah mengizinkan sekolah dapat dibuka kembali pada Januari 2021,
para guru perlu mengoptimalkan bantuan kuota internet pembelajaran sampai akhir
tahun ini.
Dalam
pengimplementasiannya, masih banyak ditemui tantangan dalam mengoptimalkan
bantuan ini, di antaranya peserta didik mulai bosan belajar di rumah.
Hal itu
disebabkan tugas sekolah banyak dan menumpuk. Selain itu, selama
belajar di rumah, peserta didik sulit untuk konsentrasi, sehingga tugas tidak diselesaikan
tepat waktu.
Baca Juga:
Soal Kelebihan Tunjangan Guru Rp23 T Era Anies Mendikbud, Kemenkeu Angkat Suara
Selain
dari peserta didik, terdapat juga tantangan dari pihak orangtua dan keluarga.
Seperti, misalnya, keterbatasan kepemilikan ponsel pintar.
Ponsel
pintar hanya dimiliki orangtua, sehingga untuk belajar online
harus bergantian dengan anggota keluarga lain.
Selain
itu, banyak juga ditemukan orangtua kesulitan secara ekonomi,
sehingga tidak mampu memiliki ponsel pintar.