WahanaNews.co | India segera menguji F/A-18E Super Hornet AS sebagai pesawat tempur masa depan kapal induk baru.
Nantinya, pesawat tempur itu akan diproduksi secara nasional oleh INS Vikrant.
Baca Juga:
Mengenal USS Abraham Lincoln, Kapal Induk yang Berjasa dalam Tragedi Tsunami Aceh
Menurut pers lokal, Angkatan Laut India sebenarnya telah meminta dua pesawat tempur F/A-18E Super Hornet dari Amerika Serikat untuk serangkaian tes.
Pada akhir Mei, dua Super Hornet akan tiba di kompleks uji darat untuk lepas landas dan mendarat Angkatan Laut India di negara bagian Goa.
Dilansir dari Bulgarian Military, berkenaan dengan hal ini, kapal induk India yang baru sebenarnya bertipe STOBAR (Short Take-Off But Arrested Recovery).
Baca Juga:
Mengenal Kuznetsov-class, Kapal Induk Rusia yang Bernasib Kurang Beruntung
Ini berarti setengah jalan antara STOVL dan CATOBAR [Catapult Assisted Take-Off Barrier Arrested Recovery], seperti halnya kapal induk utama Amerika.
Di sisi lain, pesawat tempur Amerika sejauh ini telah beroperasi tepat dari CATOBAR Amerika, tetapi tidak dari STOBAR.
Oleh karena itu, harus ditunjukkan di India bahwa ia dapat melakukannya dengan mudah hingga berat lepas landas maksimum yang diizinkan.
Secara teknis pekerjaan layak, tetapi operasional semuanya perlu diperiksa.
Dilansir dari defencexp.com, baik STOBAR dan CATOBAR adalah sistem bantuan bagi pesawat untuk lepas landas dari kapal induk.
Pada dasarnya landasan pacu di dek pembawa sangat kecil dibandingkan dengan landasan pacu berbasis darat.
Dengan demikian pesawat tidak bisa lepas landas hanya dengan menggunakan daya dorong yang dihasilkan oleh mesinnya sendiri.
Mereka membutuhkan bantuan ekstra untuk mengudara dari landasan yang begitu pendek.
STOBAR adalah singkatan dari Short Take-off But Arrested Recovery.
Pada pengangkut jenis ini, bagian depan geladak ditinggikan membentuk kurva. Ini disebut 'lompatan ski'.
Jadi ketika sebuah pesawat meninggalkan dek di ujung landasan, pesawat itu tidak bergerak lurus di pesawat yang sama.
Sebaliknya, ia terlempar ke atas karena kurva ini. Ini membantu pesawat dalam mendapatkan ketinggian selama periode awal.
Sementara itu, CATOBAR adalah singkatan dari Catapult Assisted Take-off Tapi Arrested Recovery.
Dalam sistem ini, dek kapal induk benar-benar rata.
Dengan demikian mereka juga disebut kapal induk 'Flat-topped'.
Ketapel ada di bawah geladak dan roda depan pesawat ditempatkan pada bagian yang bergerak dari ketapel yang berada di atas geladak.
Setelah energi dilepaskan, ia bergerak dan mencapai kecepatan tinggi dalam jarak dan waktu yang singkat.
Jadi Pesawat diluncurkan dari dek dengan kecepatan yang diperlukan untuk mengudara. [qnt]