Namun ilmuwan Inggris mengeklaim penelitian mereka selesai lebih dahulu, namun menjalani proses peninjauan setahun lebih sebelum tim Israel mengirim penelitian mereka ke jurnal.
Ditambah, ilmuwan Inggris menggunakan metode yang lebih kompleks.
Baca Juga:
Dianggap Hewan Suci, Warung Makan di India Dibiarkan Penuh Tikus
“Ini benar-benar model pertama yang memungkinkan Anda mempelajari perkembangan otak dalam konteks embrio tikus yang sedang berkembang secara keseluruhan,” kata penulis studi Magdalena Zernicka-Goetz, profesor dalam pengembangan mamalia dan biologi sel induk di Cambridge,
“Ini adalah tahap perkembangan yang benar-benar luar biasa kompleks, dan memiliki makna yang sangat relevan untuk sisa hidup kita.”
Tantangan terbesar dalam pengembangan embrio sintetik adalah bagaimana embrio dapat bertahan selama mungkin.
Baca Juga:
Kepala Dinas Pertanian Madina Kolaborasi dengan Warga Huraba Buru Hama Tikus
Tugas peneliti adalah membuat lingkungan yang menyerupai kandungan, lengkap dengan struktur seperti plasenta.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature pada 25 Agustus 2022. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.