"Magnitude itu kita simulasikan berdasarkan permodelan, dimana misal disana terjadi gempa dengan magnitude sebesar 8,7 SR maka akan diperkirakan tsunaminya sampai 10 meter atau mungkin lebih untuk beberapa tempat di sekitar Cilacap," jelas Setyoadjie
Namun mengenai waktu kapan terjadinya gempa megathrust yang berimbas pada ancaman tsunami tidak dapat diprediksi.
Baca Juga:
Garut Diguncang Gempa M 6,5, Tidak Berpotensi Tsunami
Bahkan BMKG juga tdak mengetahui kapan terjadinya gempa megathrust.
"Makanya kita hanya memodelkan, kira-kira kalau gempanya sekuat itu potensi ancamannya seperti ini lah di Cilacap," kata Setyoadjie.
Mengenai wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang berada di pesisir selatan jawa, Setyoadjie mengatakan bahwa wilayah tersebut masuk kategori rawan bencana tsunami karena bersentuhan langsung dengan zona subduksi.
Baca Juga:
Pimpinan BMKG: Sistem Informasi Hidrometeorologi Indonesia sebagai Percontohan Global
Adapun wilayahnya seperti Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabuapten Kebumen dan juga Kabupaten Cilacap.
Keempat wilayah tersebut tentunya memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda.
Namun menurut kajian BMKG wilayah Kabupaten Cilacap memiliki resiko yang paling besar jika dibandingkan dengan wilayah lain.