Tetapi, sayangnya, peristiwa ini tidak akan terlihat secara khusus dari permukaan Bumi. Sebaliknya, peristiwa yang mungkin tampak lebih unik adalah konjugasi antara bintang Regulus, Jupiter, dan Venus pada tahun 3 SM, atau konjugasi antara Venus dan Jupiter pada tahun 2 SM.
Meskipun begitu, menurut IFLScience, peristiwa langit sebenarnya bukanlah petunjuk arah yang dapat diandalkan. Hal ini disebabkan oleh rotasi Bumi yang menyebabkan posisi objek langit tampak bergerak dari titik tertentu setiap beberapa jam.
Baca Juga:
Ilmuwan Takjub, Ada 3 Bulan Baru Mengorbit di Neptunus dan Uranus
Sebagai alternatif, ada interpretasi lain yang menyatakan bahwa Bintang Timur sebenarnya adalah sebuah komet yang bergerak melintasi langit.
Komet yang bergerak dapat diartikan sebagai petunjuk arah yang dapat diikuti oleh pengamat di Bumi, seperti sebagai panduan perjalanan menuju Betlehem.
Profesor Brown menyatakan, "Bintang Timur sering diartikan sebagai sebuah komet sejak lama, tetapi sebetulnya permasalahannya sama.
Baca Juga:
Pesawat Luar Angkasa Putin, Luna-25 Hancur di Bulan
Rotasi Bumi berarti posisi sebuah objek terus berubah dalam beberapa jam. Selain sebagai penunjuk utara dan selatan, arah perjalanan Anda akan terus berubah jika Anda berjalan mengikuti sebuah objek langit."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.