Menurut temuan tersebut, ilmuwan menawarkan dua teori yang memungkinkan. Salah satunya adalah ketika astronot berjalan di luar angkasa, satu atom oksigen dapat melekat pada pakaian antariksa mereka.
Kemudian, ketika kembali ke dalam stasiun luar angkasa dan atmosfer ditekan kembali, molekul oksigen (O2) atau dua atom oksigen dapat membanjiri ruang kamar hampa udara dan bergabung dengan atom oksigen tunggal, membentuk ozon (O3).
Baca Juga:
Siapa Astronot Terlama di Ruang Angkasa? Ini Jawabannya
Teori ini dapat menjelaskan aroma yang mirip dengan asam dan logam yang dilaporkan oleh para astronot.
Namun, pertanyaan muncul, bagaimana dengan aroma lainnya?
Mungkin ada kejadian lain yang tengah berlangsung.
Baca Juga:
Ini 13 Aroma yang Ampuh Usir Ular dari Rumah
Senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang umumnya ditemukan dalam makanan yang dipanggang seperti roti panggang dan daging panggang, ternyata juga sering dijumpai di luar angkasa.
Secara fakta, sebagian besar karbon antarbintang tersimpan dalam bentuk PAH, yang juga melimpah di tata surya. Oleh karena itu, dapat dengan mudah diambil oleh astronot dan dibawa ke dalam stasiun luar angkasa atau kapsul luar angkasa.
Itu mungkin menjadi penyebab aroma daging yang terbakar yang dilaporkan oleh para astronot.