Pada 30 Mei 2022, jet Tara Air yang hilang ditemukan rusak di lereng bukit. Semua 22 penumpang di dalam pesawat ditemukan tewas. Ini adalah salah satu dari beberapa kecelakaan pesawat fatal di Nepal selama tiga dekade terakhir di rute Pokhara-Jomsom.
Setelah kejadian tersebut, media Inggris the Guardian berbicara dengan para ahli tentang apa yang salah dan apa lagi yang bisa dilakukan untuk membuat penerbangan lebih aman di Nepal.
Baca Juga:
Duta Besar RI Untuk Bangladesh Tinjau Latihan MPE 24 Shanty Prayas IV
“Lebih banyak yang bisa dilakukan. Misalnya, pesawat yang lebih tua tidak memiliki radar cuaca modern. Itu bisa dimandatkan sehingga kapten memiliki informasi cuaca waktu nyata untuk tujuan penerbangannya,” kata Ashok Pokharel, presiden Asosiasi Operator Tur Nepal mengatakan kepada Guardian.
Pilot berpengalaman Kapten Bed Upreti mengatakan kepada Guardian bahwa pilot tidak dapat terus menerbangkan pesawat yang berusia 43 tahun. Dia menjelaskan bahwa pesawat lepas landas dan mendarat singkat (Stol) merupakan penyebab sebagian besar kecelakaan sayap tetap di Nepal.
Pesawat-pesawat ini terbang ke lokasi terpencil seperti Jomsom atau Lukla, yang merupakan titik awal populer bagi pengunjung Gunung Everest.
Baca Juga:
Ini 5 Negara Tidak Pernah Dijajah, Ada Tetangga Indonesia
“Pesawat Stol berbahaya untuk terbang di tempat seperti Nepal karena kurangnya teknologi,” jelasnya.
Laporan lebih lanjut mengatakan bahwa frekuensi kecelakaan telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah pilot yang terlibat dalam kecelakaan ketinggian rendah di Nepal memiliki informasi dan teknologi yang mereka butuhkan untuk menghindari kesalahan sebelum dan selama penerbangan.
Archana Shrestha, seorang ahli meteorologi senior di pemerintah Nepal mengatakan kepada Guardian bahwa mereka tidak dapat menyediakan layanan cuaca operasional yang diperlukan untuk rute penerbangan domestik yang beroperasi kurang dari 10.000 kaki. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.