Balon mata-mata itu terbang selama beberapa hari, membuat AS percaya bahwa balon sedang mengawasi situs militer yang sensitif, seperti Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana.
Balon mata-mata itu akhirnya ditembak jatuh oleh AS di lepas Pantai Timur pada 4 Februari, dan insiden itu semakin meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing, termasuk penundaan kunjungan diplomatik Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China.
Baca Juga:
'Perang Sunyi' Lawan Beijing: Barat Tertatih-tatih Hadapi Spionase China
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan pada Februari bahwa ketika balon melayang melintasi AS, ia "mampu melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen".
China mengklaim perangkat itu sebenarnya hanya balon cuaca yang keluar jalur. Namun, AS tetap menuding bahwa balon itu sengaja diarahkan ke daratan AS oleh pemerintah China. [tum/cnnindonesia]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.