Meski ada pengecualian, tetap ada panduan bagi astronaut muslim yang ingin tetap berpuasa. Salah satu panduan dikeluarkan oleh Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM).
Berkaitan dengan puasa, ada dua poin yang disebut dalam panduan tersebut. Pertama, puasa diperbolehkan di ISS atau Qada alias menggantinya saat astronaut pulang ke Bumi.
Baca Juga:
Asrtonom Saudi Sebut Tahun 2030 Ramadan 2 kali, Umat Muslim Puasa 36 Hari
Kedua, waktu berpuasa disesuaikan dengan zona waktu lokasi pemberangkatan astronaut.
Selain berpuasa, JAKIM juga mengeluarkan panduan ibadah lain seperti solat dan berwudu. Untuk solat, waktunya juga ditentukan berdasarkan zona waktu lokasi pemberangkatan.
Selain itu, JAKIM juga memperbolehkan astronaut menjamak dang meng-qashar salat. Soal gerakan, astronaut diizinkan solat seperti biasa dalam posisi berdiri.
Baca Juga:
Tips Aman Makan Kurma saat Buka Puasa bagi Pengidap Diabetes
Akan tetapi jika tidak dimungkinkan, astronaut bisa melakukannya dengan duduk dan berbaring. Saat berbaring, kedipan mata bisa digunakan sebagai indikator pergantian raka'at.
Astronaut juga dapat menghadap ke beberapa arah dengan prioritas tetap mengarah ke Ka'bah. [tum/cnnindonesia]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.