"Kita lihat ibu-ibu yang anaknya, jatah susunya jadi berkurang, enggak bisa beli pampers, terus perceraian, tadi cerita akhirnya cerai sama suaminya, keluarganya berantakan lah intinya gara-gara judi online. Kan saya jadi merasa bersalah ya, meskipun kita baru gitu [jadi Menkomdigi]," jelasnya.
Tidak hanya itu, Meutya juga teringat laporan PPATK yang mengungkap bahwa ada sekitar 80 ribu anak-anak yang sudah terjerumus dalam praktik judi online.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Meutya sebelumnya meminta maaf ke warga Cilincing karena ada karyawan di kementeriannya yang terlibat praktik judi online.
"Saya juga minta maaf Ibu Bapak bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa," ujar Meutya dalam kunjungannya ke RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (12/11).
“Karena saya seperti ibunya dari kantor itu. Sama kayak kalau Ibu ada anak-anak yang terlibat pasti sedih," imbuhnya.
Baca Juga:
PANDI Siap Bantu Pemerintah RI Identifikasi Situs Disusupi Judol
Kunjungan Meutya ke RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Cilincing menjadi bagian rangkaian listening tour untuk mendengarkan aspirasi masyarakat terkait lingkup kerja Komdigi.
Meutya mengatakan lokasi ini dipilih karena Cilincing disebut sebagai salah satu wilayah dengan kasus judol tertinggi, menurut data PPATK.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.