WahanaNews.co | Pupuk merupakan penyedia unsur hara yang penting bagi tumbuh kembang tanaman. Namun, ternyata penggunaan pupuk kimia dapat memicu terjadinya pemanasan global.
Mengapa penggunaan pupuk kimia dalam pertanian dapat memicu terjadinya pemanasan global? Berikut adalah penjelasannya!
Baca Juga:
Polres Donggala Gagalkan Pengiriman 2.500 Kg Pupuk Bersubsidi dari Mamuju, Sulbar
Pupuk kimia mulai diproduksi masa sekitar tahun 1900-an dan digunakan oleh banyak petani di seluruh dunia. Pupuk kimia menyediakan nitrogen dan unsur hara yang diperlukan tumbuhan, mengingat tumbuhan tidak dapat mengambil nitrogen langsung dari udara.
Meskipun memainkan peran penting dalam pertanian, penggunaan pupuk kimia dapat memicu terjadinya pemanasan global.
Pupuk kimia mengandung nitrogen yang dibutuhkan tumbuhan. Namun, tidak semua nitrogen tersebut diserap oleh tumbuhan.
Sebagian nitrogen dari pupuk dipecah oleh mikroorganisme ataupun mengalir bersama air. Nitrogen kemudian berikatan dengan oksigen dan membentuk gas dinitrogen oksida (N2O).
Baca Juga:
Pupuk Palsu Merajalela: 27 Perusahaan Jadi Tersangka, Kerugian Capai Rp 3,2 Triliun
Nitrogen dioksida adalah gas rumah kaca yang memicu terjadinya peningkatan suhu bumi.
Dilansir dari BBC, gas dinitrogen oksida (N2O) 300 kali lebih kuat dari karbon dioksida (CO2) dalam memanaskan atmosfer. Sehingga, peningkatan kadar dinitrogen oksida di atmosfer memicu terjadinya pemanasan global.
Para ilmuan memperkirakan bahwa peningkatan kadar N2O, sebagian besar disebabkan penggunalan pupuk kimia dalam pertanian.