Angka tersebut setara dengan langit malam yang dua kali lipat lebih cerah dalam waktu kurang dari delapan tahun yang berarti lebih dari empat kali lipat dalam 18 tahun.
Dilansir ScienceAlert, para peneliti memperkirakan seorang anak yang lahir di bawah langit malam dengan 250 bintang yang terlihat akan melihat kurang dari 100 bintang di langit yang sama pada saat mereka menyelesaikan sekolah menengah.
Baca Juga:
Bengkel Techno Motor Milik Alvian Malewa Warung Buncit Jakarta Selatan tak Bayar Utang Oli Top1 Topindo Sejak 2011
Para peneliti menduga tren yang membuat langit malam lebih cerah di antaranya karena pemasangan LED (light-emitting diodes) modern yang memancarkan lebih banyak cahaya daripada bola lampu pijar.
Satelit yang mengukur tingkat kecerahan langit global seringkali 'buta' terhadap cahaya biru yang dihasilkan LED karena tidak mampu mendeteksi panjang gelombang di bawah 500 nm.
Panjang gelombang cahaya yang lebih pendek ini juga menyebar lebih mudah di atmosfer daripada panjang gelombang yang lebih panjang, menciptakan kabut tebal yang mencegah langit malam menjadi gelap sepenuhnya.
Baca Juga:
Menilik Pesona Alami, Inilah 5 Zodiak Paling Berkarisma
"Visibilitas bintang memburuk dengan cepat, meskipun (atau mungkin karena) pengenalan LED dalam aplikasi pencahayaan luar ruangan," tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan pada Kamis (19/1) di jurnal Science.
"Kebijakan pencahayaan yang ada tidak mencegah peningkatan skyglow, setidaknya pada skala benua dan global," tambah mereka.
Lebih lanjut, citizen scientist di Amerika Utara melaporkan peningkatan kecerahan langit terbesar, dengan rata-rata 10,4 persen per tahun, sedangkan langit malam di Eropa mengalami peningkatan kecerahan pada tingkat yang lebih lambat, sekitar 6,5 persen per tahun.