WahanaNews.co | Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono Sutopawiro membantah potensi tsunami capai Jakarta dengan ketinggian 20 meter.
Ia mengatakan berdasarkan pemodelan gelombang tsunami yang mungkin sampai DKI hanya setengah meter.
Baca Juga:
BMKG Buka Suara Penyebab Gempa M 6,0 Guncang Tuban 22 Maret
"0,5 meter, setengah meter saja," kata Daryono, kepada wartawan, Selasa (27/9), tanpa merinci lebih lanjut pemodelan gelombang itu.
Sebelumnya, muncul pemberitaan yang menyebut potensi tsunami lebih dari 20 meter di Pulau Jawa. Namun, potensi tersebut belum dapat dipastikan kapan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2), sempat mengungkap empat sumber potensi gempa bumi dan tsunami di Selat Sunda.
Baca Juga:
Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah, Capai 73 Orang
Pertama, Zona Sumber Gempa Megathrust yang berstatus rawan gempa bumi dan tsunami. Kedua, Zona Sesar Mentawai, Sesar Semangko, dan Sesar Ujung Kulon juga berstatus rawan gempa bumi dan tsunami.
Ketiga, Zona Graben Selat Sunda, berstatus rawan longsor dasar laut yang dapat membangkitkan tsunami. Keempat, Gunung Anak Krakatau yang dapat memicu tsunami jika meletus.
Berdasarkan pemodelan yang dilakukan BMKG, gempa yang bersumber di Zona Megathrust Selat Sunda memiliki potensi kekuatan dengan Magnitudo 8,7.