WAHANANEWS.CO, Bekasi - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/8/2025) malam pukul 19.54 WIB.
Pusat gempa berada di koordinat 6,48 Lintang Selatan dan 107,24 Bujur Timur atau sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi pada kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga:
BMKG Catat Gempa Magnitudo 4,9 di Bekasi, Kedalaman 10 Km
BMKG menegaskan informasi awal ini bersifat sementara dan dapat berubah seiring kelengkapan data.
Getaran gempa dilaporkan terasa hingga Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, Bogor, dan Purwakarta. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan signifikan.
Kawasan Bekasi dan sekitarnya berada di atas jalur sesar aktif yang berpotensi memicu gempa. Dua sesar utama yang melewati wilayah ini adalah Sesar Baribis dan Sesar Citarik.
Baca Juga:
Gempa Kekuatan M4,9 Guncang Bekasi-Jawa Barat & Sekitarnya
Sesar Baribis merupakan sesar naik atau thrust fault sepanjang sekitar 100 kilometer.
Jalurnya membentang dari Purwakarta hingga Perbukitan Baribis di Majalengka dan melintasi wilayah selatan Jakarta serta Bekasi.
Sesar ini terbagi menjadi beberapa segmen, termasuk segmen Jakarta dan segmen Bekasi-Purwakarta, dengan slip rate sekitar 1 mm per tahun.
Catatan sejarah menunjukkan Sesar Baribis pernah memicu gempa merusak di Jakarta pada 1780 dan di Majalengka pada 1990.
Sesar Citarik adalah sesar mendatar atau strike-slip sepanjang ±250 kilometer. Jalurnya membentang dari Palabuhanratu, Kabupaten Bogor, hingga Bekasi dan Jakarta.
Sesar ini terbagi menjadi tiga segmen, yaitu selatan, tengah, dan utara, dan terbentuk sekitar 15 juta tahun lalu.
Meski tidak seaktif Sesar Baribis, Sesar Citarik tetap berpotensi memicu gempa. April 2025 lalu, sesar ini tercatat memicu gempa M 4,1 di Bogor dengan kedalaman dangkal sekitar 5 kilometer.
Kondisi tanah lunak di Jakarta dan Bekasi dapat memperkuat guncangan gempa dari kedua sesar ini meski pusat gempa berada pada kedalaman dangkal.
Para ahli juga mengingatkan potensi gempa multisegmen, ketika satu sesar aktif memicu sesar lain di sekitarnya sehingga menghasilkan gempa beruntun dengan magnitudo lebih besar, seperti yang terjadi di Turki pada 2023.
Di Jawa Barat, Sesar Citarik dan Sesar Baribis berdekatan dengan sesar lain seperti Cimandiri dan Cipamingkis.
Hal ini meningkatkan risiko gempa kompleks di kawasan metropolitan Jakarta. Gempa Bekasi dengan magnitudo 4,9 pada Rabu malam menjadi pengingat bahwa Jabodetabek berada di kawasan rawan gempa.
Keberadaan dua sesar aktif ini memperkuat urgensi kesadaran masyarakat akan mitigasi bencana.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]