WahanaNews.co | Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geosifisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa BMKG telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi skenario terburuk jika terjadi gempa bumi saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 14 hingga 16 Nomber mendatang.
Bahkan, kata Dwikorita, mitigasi tersebut sudah dipersiapkan jauh hari sejak Indonesia resmi memegang Presidensi G20 Desember 2021 lalu.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Bali sendiri menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema "Recover Together, Recover Stronger".
Dwikorita mengatakan, mitigasi sudah jauh-jauh hari dipersiapkan untuk mengantisipasi skenario terburuk gempa bumi dengan magnitudo 8,5 yang berpotensi menimbulkan tsunami dalam waktu 20 hingga 38 menit.
"Mudah-mudahan KTT G20 berjalan aman dan lancar, tidak ada kejadian gempa bumi atau tsunami. Namun apabila terjadi sewaktu-waktu BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri sudah siap dengan skenario terburuk," kata Diwikorita dalam siaran pers yang diunggah di laman resmi BMKG.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Ia menambahkan, fokus utama aksi mitigasi tersebut adalah untuk memastikan keamanan dan keselamatan Presiden dan pimpinan tinggi negara peserta G20 saat Bali diguncang gempa bumi dan tsunami.
Adapun lokasi yang sudah disiapkan adalah VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Hotel The Apurva Kempinski Bali, dan Kawasan Mangrove Hutan Raya (Tahura) Ngurah Ray Bali.
Menurut Dwikorita, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan berbagai instansi lainnya untuk menyiapkan Sistem Peringatan Dini dan Response Cepat Kedaruratan, termasuk jalur evakuasi, rambu evakuasi dan Tempat Evakuasi Sementara yang aman.