WahanaNews.co | Salah satu hal yang perlu diwaspadai dalam budidaya tanaman adalah serangan hama dan penyakit. Guna mengatasi serangan hama, dibutuhkan penerapan pestisida, baik pestisida alami maupun pestisida kimia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, pestisida nabati berbahan dasar tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana.
Baca Juga:
EL Nino Picu Kekeringan,5 Dampak pada Sektor Pertanian
Bahan bakunya yang alami membuat pestisida nabati mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga lebih ramah lingkungan.
Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar. Pestisida nabati mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya.
Tanaman kemangi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati, tanaman ini telah ditanam hampir di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Polda Jateng Kembali Ingatkan Larangan Penggunaan Listrik untuk Jebakan Tikus di Sawah
Kemangi tumbuh di tepi-tepi jalan dan tepi-tepi ladang, di sawah-sawah kering dan dalam hutan-hutan jati, serta seringkali disemaikan di kebun-kebun dan pekarangan rumah.
Selain sebagai bahan makanan, kemangi kaya akan kandungan senyawa kimia yang baik untuk kesehatan seperti pada bunga mengandung anthocyanins, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, dan quercetin yang berfungsi peluruh haid, abortivum, dan membuyarkan bekuan darah.
Akar kemangi mengandung cyanidin mono-glycoside mengandung saponin dan fixed oil yang berfungsi sebagai penghenti perdarahan (hemostatis), meningkatkan fungsi pencernaan, mempunyai efek melunakkan massa yang keras (tumor), anti kanker, peluruh haid, dan mempermudah persalinan (parturifasien).