WahanaNews.co | Kebakaran pada kendaraan listrik (EV) umumnya disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari masalah pada baterai dan sistem pengisian daya, gangguan dalam sistem kelistrikan, benturan keras pada baterai, hingga kondisi lingkungan ekstrem.
"Fenomena kebakaran EV pada umumnya akibat kegagalan internal pada sel baterai, overcharging (pengisian daya berlebihan), gangguan dalam sistem kelistrikan, kebocoran sel baterai, kondisi lingkungan yang ekstrem, benturan sangat keras, korsleting dalam sistem baterai atau pengisian daya, dan thermal runaway (reaksi pada baterai yang menimbulkan panas)," kata pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, ketika dikutip Antara pada Jumat (09/06/23).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Yannes memberikan beberapa kiat bagi pengguna kendaraan listrik untuk menjaga kendaraannya agar terhindar dari risiko kebakaran.
Pertama, lakukan pemeliharaan rutin sesuai petunjuk dari produsen. Pengguna juga perlu memeriksa secara rutin kondisi baterai, sistem kelistrikan, dan sistem pendingin untuk memastikan semua berfungsi dengan baik.
Kemudian amati indikator baterai pada kendaraan listrik. Jika terdapat peringatan atau indikasi masalah pada baterai atau sistem kelistrikan segera periksa kendaraan ke bengkel resmi.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Ketiga, gunakan alat pengisian daya yang resmi dan disetujui oleh produsen, serta jangan biarkan konektor tersambung dan pengisian baterai dilakukan terlalu lama jika kapasitas daya sudah penuh.
Lalu pastikan kendaraan diparkirkan pada tempat yang aman, terutama yang terlindung dari terik panas matahari, jika kendaraan diparkirkan dalam jangka waktu yang lama.
Selanjutnya, jika daya kendaraan sedang diisi menggunakan proses pengisian lambat pada malam hari, parkirkan kendaraan di halaman rumah atau tempat terbuka untuk menghindari kemungkinan baterai panas.