WahanaNews.co | Pemerintah terus berupaya mencegah penambahan klaster akibat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan dua strategi utama pengendalian Covid-19.
Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dua strategi pengendalian itu terdiri dari pertama, sisi hulu dengan protokol kesehatan seperti perubahan perilaku dan 3M.
Baca Juga:
Khawatir Long Covid, PB IDI Minta PTM Terus Diawasi
Lalu kedua, strategi deteksi atau surveilans 3T seperti pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah mengharapkan PTM terbatas dapat dibarengi dengan implementasi standar operasional kesehatan ketat agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19," kata Menkominfo dalam siaran resmi, Selasa (28/9/2021) malam.
Selain itu, dua pengendalian Covid-19 jika dilaksanakan dengan baik dapat berdampak pada amannya pendidikan yang berlangsung. Keamanan itu dapat menjamin mulai dari siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Baca Juga:
Sambut Tahun Ajaran Baru, Berikut Tips untuk Atur Keuangan
"Pendidikan harus berlangsung secara aman, baik bagi para siswa maupun para pendidik dan tenaga kependidikan," sambungnya.
Adapun strategi surveilans Covid-19 sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan meliputi pelacakan dan testing dengan metode active case finding atau menjemput bola.
Kemudian mengidentifikasi jumlah sekolah di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan PTM terbatas dan melakukan random sampling terhadap 10 persen dari total sekolah yang melaksanakan PTM.