WahanaNews.co | Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional ( NASA ) minta China lebih terbuka dan transparan dengan misi bulannya karena kesamaan lokasi pendaratan setiap astronot di bulan di masa depan.
"Sama seperti Kutub Selatan di bulan yang menarik secara ilmiah bagi NASA, hal itu juga menarik bagi negara-negara lain, jadi diharapkan terjadi tumpang tindih di area pendaratan," kata badan antariksa itu kepada DailyMail, Minggu (11/9/2022).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Awal bulan ini, NASA mengidentifikasi sebanyak 13 lokasi pendaratan potensial untuk misi astronot AS dalam program Artemis 3 yang dijadwalkan akhir 2025.
Dalam sebuah artikel di jurnal Cina sebanyak 10 kemungkinan tempat mendarat di kutub selatan bulan.
Dalam program Artemis 3 dan misi bulan China yang dikenal sebagai Chang'e-7, keduanya mengidentifikasi lokasi pendaratan di dekat kawah Shackleton, Haworth, dan Nobile sebagai zona pendaratan potensial.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Kami akan terus berbagi rencana kami dengan dunia sebanyak yang kami bisa dan berharap negara lain akan berbagi rencana mereka dengan kami,''
"Kami mendorong transparansi dan eksplorasi ruang angkasa yang damai, sesuai dengan prinsip-prinsip Perjanjian Artemis dan Perjanjian Luar Angkasa," kata NASA. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.