WahanaNews.co | Dilaporkan negara China punya senjata siber untuk membajak satelit milik Barat. China punya senjata luar biasa untuk menjegal Amerika Serikat (AS) di antariksa.
Melansir dari CNBCIndonesia, Jumat (28/4/2023) laporan ini diungkapkan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA). Selain senjata siber, ancaman juga datang saat China juga melakukan peningkatan program antariksa selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Pejabat Badan Intelijen Pertahanan (DIA) juga menjelaskan China telah menggunakan sebagian besar satelitnya untuk melakukan pengintaian dan mengumpulkan informasi intelijen dari luar angkasa. Sejauh ini, China disebut memiliki 514 satelit di atas sana.
China juga diketahui mengeluarkan investasi besar untuk mengembangkan kemampuan teknologinya. Belum lama ini, ahli keamanan memperingatkan AS soal kemampuan teknologi China.
Menurut mantan penasihat keamanan nasional untuk Wapres AS, John Hannah, China punya tujuan untuk mengganggu, menurunkan, hingga menghancurkan kemampuan AS, khususnya di luar angkasa.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Pada masa depan perang, salah satu domain yang paling diperebutkan adalah ruang angkasa. Pada intinya, ruang angkasa adalah medan baru. Negara yang mengendalikan angkasa dan medan perang berikutnya secara efektif, saya pikir mendapat peluang terbaik untuk benar-benar memenangkan perang," kata Hannah, dikutip Fox Business, Jumat (28/4/2023).
"Jika China mampu melumpuhkan kemampuan kita untuk melihat apa yang dilakukan musuh, kemampuan kita untuk menggunakan komando, dan kendali serta komunikasi antara pasukan kita sendiri, itu game over bagi kita di medan perang di Bumi ini," lanjutnya.
Hannah meyakini kemampuan teknologi siber China memungkinkan mereka bisa mengganggu satelit AS. Selain itu memiliki kemampuan meniru hingga membajak frekuensinya.
"Apa yang kami dengar adalah kemampuan dunia maya sangat canggih sehingga mereka tak hanya mengganggu satelit kami dan apa yang dapat mereka lihat, tetapi benar-benar memiliki frekuensi yang sama dan meniru frekuensi kami dan benar-benar berkomunikasi dan mengambil alih satelit kami," katanya.
China juga dituding tengah mengembangkan rudal anti satelit. Rudal ini dikatakan dapat diluncurkan dari daratan untuk menyerang satelit AS. Hannah kembali memperingatkan bahaya ini kepada pemerintah Joe Biden agar terus waspada.
[alpredo]