WahanaNews.co | Startup neuroteknologi yang didirikan Elon Musk, Neuralink, saat ini bersiap-siap untuk melakukan uji coba chip otak mereka ke manusia. Hal tersebut diketahui setelah Neuralink memposting lowongan pekerjaan untuk posisi ‘Clinical Trial Director’ pada pekan ini.
Chip otak dari Neuralink dikenal sebagai chip brain-machine interface (BMI). Ini merupakan cip yang memungkinkan orang untuk berinteraksi dengan komputer hanya dengan berpikir – layaknya telepati.
Baca Juga:
Ciptakan Situasi Yang Aman Dan Kondusif, Kapolres Merangin Terjunkan Personil Pasca Terjadinya Peristiwa Penikaman Diarea PT.SGN
Lowongan pekerjaan sebagai direktur uji klinis chip otak tersebut menandakan bahwa Neuralink bakal segera menguji coba perangkat mereka ke manusia.
“Sebagai Direktur Uji Klinis, Anda akan bekerja sama dengan beberapa dokter dan insinyur top paling inovatif, serta bekerja dengan peserta Uji Klinis pertama Neuralink!” kata lowongan pekerjaan itu, yang pertama kali ditemukan oleh Bloomberg.
“Anda akan memimpin dan membantu membangun tim yang bertanggung jawab untuk memungkinkan kegiatan penelitian klinis Neuralink dan mengembangkan interaksi regulasi yang datang dengan lingkungan yang serba cepat dan terus berkembang.”
Baca Juga:
Dampak Negatif Overthinking Bagi Kesehatan Otak
Sebelumnya, startup milik orang terkaya di dunia tersebut telah menguji cip otak mereka ke hewan.
Pada Agustus 2020, misalnya, Neuralink memamerkan perangkat chip otaknya bekerja di seekor babi bernama Getrude. Cip tersebut memungkinkan komputer mendeteksi aktivitas babi saat menyentuh benda, di mana rekamannya disajikan dalam bentuk grafik dan suara 'tut' ke dalam layar.
Neuralink juga berhasil melatih monyet untuk main game dengan chip otak. Dalam video yang diunggah Neuralink di YouTube pada 9 April 2021, mereka menampilkan rekaman seekor monyet yang bisa main game ping-pong cuma dengan berpikir.
Elon Musk sendiri pada akhir tahun lalu telah mengungkap bahwa Neuralink akan menguji coba cip otak ke manusia pada 2022.
"Neuralink bekerja dengan baik pada monyet, dan kami sebenarnya melakukan banyak pengujian dan hanya mengonfirmasi bahwa itu sangat aman dan andal, dan perangkat Neuralink dapat dilepas dengan aman,” kata Musk.
"Kami berharap untuk memiliki ini pada manusia pertama kami - yang akan menjadi orang-orang yang memiliki cedera tulang belakang yang parah seperti tetraplegia, lumpuh - tahun depan, menunggu persetujuan FDA,” sambungnya.
Implan chip otak yang terintegrasi dengan antarmuka komputer merupakan masa depan teknologi, menurut Musk. Dalam sebuah wawancara dengan situs satir The Babylon Bee pada Desember 2021 lalu, orang paling sugih di dunia itu menganggap bahwa chip otak dari Neuralink dapat menjadi metaverse yang sesungguhnya – bukan dunia virtual yang diakses lewat VR seperti yang dikembangkan Facebook atau Microsoft.
Jika uji klinis cip otak Neuralink pada 2022 terwujud, itu bakal jadi kabar yang mengagetkan. Sebab, Elon Musk dikenal suka janji berlebihan dan sering tak memenuhi tenggat waktu.
Musk sebelumnya pernah mengatakan pada Februari 2021 bahwa Neuralink dapat mulai menanamkan teknologi pada manusia pada akhir 2021. Pada 2019, Musk mengatakan Neuralink berharap untuk memulai pengujian pada manusia pada akhir 2020.
Selain Neuralik milik Elon Musk, sejumlah perusahaan neuroteknologi dan ilmuwan juga sedang mengembangkan chip otak BMI mereka sendiri.
Pada akhir tahun lalu, seorang pria lumpuh di Australia bernama Philip O’Keefe bisa berkicau di Twitter dengan mengandalkan pikirannya saja berkat cip otak BMI buatan perusahaan Synchron.
Ini merupakan momen bersejarah di mana implan cip otak memungkinkan seseorang main media sosial.
“Tidak perlu penekanan tombol atau suara. Saya membuat twit ini hanya dengan memikirkannya,” tulis O'Keefe, yang berusia 62 tahun, di akun milik CEO Synchron, Thomas Oxley.
Dengan chip otak, O’Keefe kini mampu mengirim email, transfer bank, dan belanja di toko online meski mengidap amyotrophic lateral sclerosis (ALS), penyakit sistem saraf yang melemahkan otot dan memengaruhi fungsi fisik hingga lumpuh.
“Sistemnya mencengangkan, seperti belajar mengendarai sepeda – butuh latihan, tetapi begitu Anda terbiasa,” kata dia.
Selain Synchron, para peneliti di Brown University di AS telah berhasil menghubungkan otak manusia dengan komputer secara nirkabel (wireless) pada Maret 2021.
Pencapaian ini disebut sebagai tonggak bersejarah, karena untuk pertama kalinya otak manusia bisa terhubung dengan antarmuka komputer tanpa kabel.
Uji coba para peneliti, yang terbit di jurnal IEEE Transactions on Biomedical Engineering pada 30 Maret 2021, melaporkan keberhasilan sistem komputer BrainGate. Chip tersebut melibatkan pemancar kecil yang terhubung ke korteks motorik otak pengguna.
Dalam studinya, para peneliti melaporkan kalau para peserta uji coba dapat menunjuk, mengklik, dan mengetik pada komputer tablet standar tanpa bantuan sentuhan dan kabel.
Chip brain-computer interface diharapkan dapat membantu orang lumpuh untuk menggunakan antarmuka komputer, mulai dari smartphone hingga komputer personal, meski mereka tak bisa menggerakan tangan.
Chip tersebut juga diharapkan dapat membantu menyelesaikan sejumlah masalah neurologis, mulai dari kehilangan memori, stroke, kecanduan, hingga sekadar untuk memantau kesehatan pengguna atau memperingatkan mereka jika mengalami serangan jantung. [qnt]