WahanaNews.co, Jakarta - Wilayah-wilayah yang sebelumnya mengalami kekeringan di pertengahan musim hujan, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Barat, diperkirakan akan mengalami curah hujan yang lebih rutin dan berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga awal tahun 2024.
Dua pekan sebelumnya, wilayah selatan khatulistiwa, termasuk Jawa dan Nusa Tenggara, mengalami kekeringan akibat dari fenomena siklon di laut China Selatan. Saat ini, sebagian wilayah tersebut berpotensi kembali mendapatkan curah hujan.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan model probabilistik, diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang disampaikan dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan oleh BMKG.
"Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua," lanjut keterangan itu.
Beberapa fenomena atmosfer memengaruhi secara signifikan kondisi ini.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di Aceh, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua sepekan ke depan.
Kedua, gelombang atmosfer Kelvin yang aktif di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua hingga sepekan ke depan.
"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," kata BMKG.
Ketiga, Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Laut China Selatan sebelah timur Kepulauan Riau.
Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut China Selatan hingga Selat Malaka, Sumatra Selatan hingga Selat Karimata, Selat Karimata hingga Kalimantan Barat.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Laut Andaman, Samudera Hindia barat Aceh, Teluk Thailand hingga Sumatra Barat, Kalimantan Tengah dan Teluk Cendrawasih hingga Papua bagian tengah.
Sementara itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Kalimantan bagian Utara hingga Laut China Selatan barat Kalimantan Barat.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," sambung BMKG.
Cuaca ekstrem
Melansir CNN Indonesia, BMKG memperingatkan sejumlah daerah berpotensi dilanda cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hingga hujan es di sejumlah wilayah.
Cuaca ekstrem ini bisa berdampak banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin.
Berikut daftar wilayah potensial cuaca ekstrem satu minggu ke depan:
26-27 Desember
Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur;
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua.
28–29 Desember
Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua.
30 Desember–1 Januari
Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]