WAHANANEWS.CO, Jakarta - BMKG Stasiun Geofisika Padangpanjang melaporkan bahwa dalam periode 7-13 Maret 2025 telah terjadi 13 kali gempa bumi di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.
Gempa-gempa ini dipicu oleh aktivitas pergerakan lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia di zona subduksi, serta aktivitas Sesar Sumatera.
Baca Juga:
Waspada Banjir Rob! BPBD Ambon Ingatkan Warga Pesisir Hadapi Gelombang Pasang
Sesar Sumatera merupakan patahan aktif yang memanjang dari utara hingga selatan Pulau Sumatera dan menjadi salah satu sumber utama gempa darat di wilayah tersebut.
Pergerakan sesar ini terjadi akibat akumulasi tekanan antara lempeng-lempeng tektonik yang kemudian dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.
Meskipun terjadi cukup banyak gempa, BMKG tasiun Geofisika Padangpanjang yang dipimpin oleh Suaidi Ahadi memastikan bahwa tidak ada gempa yang dirasakan oleh masyarakat selama periode ini.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Drainase dan Cegah Banjir
"Kami memantau aktivitas seismik setiap hari, dan meskipun terjadi 13 kali gempa, tidak ada yang cukup kuat untuk dirasakan oleh warga," ujar Suaidi.
Dari total 13 gempa yang tercatat, sebanyak 7 gempa memiliki magnitudo kurang dari 3, sementara 6 gempa lainnya berkisar antara magnitudo 3 hingga 5.
"Gempa terbesar selama periode ini tercatat dengan magnitudo 4,6, sedangkan gempa terkecil memiliki kekuatan 2,3," tambahnya.
Dari segi kedalaman, 10 gempa terjadi pada kedalaman kurang dari 60 km, yang tergolong sebagai gempa dangkal dan berpotensi lebih dirasakan apabila terjadi di dekat permukiman.
Sementara itu, 3 gempa lainnya terjadi pada kedalaman antara 60 hingga 300 km, yang merupakan gempa menengah hingga dalam. Gempa terdalam tercatat di kedalaman 186 km, sementara gempa paling dangkal terjadi di kedalaman hanya 3 km.
Sebagaimana diketahui, Sumatera Barat merupakan wilayah rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng tektonik aktif.
Selain itu, keberadaan Sesar Sumatera yang membelah provinsi ini turut berkontribusi terhadap tingginya aktivitas seismik di wilayah tersebut.
"Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami potensi gempa di wilayah ini. Sesar Sumatera adalah sumber gempa yang aktif, sehingga kesiapsiagaan sangat penting," jelas Suaidi.
BMKG terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan memperbarui informasi seputar gempa melalui kanal resmi BMKG untuk menghindari informasi yang tidak valid atau hoaks.
"Jangan mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa sumber yang jelas. Selalu cek di BMKG untuk mendapatkan data yang akurat," tutupnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]