Dari segi kedalaman, 10 gempa terjadi pada kedalaman kurang dari 60 km, yang tergolong sebagai gempa dangkal dan berpotensi lebih dirasakan apabila terjadi di dekat permukiman.
Sementara itu, 3 gempa lainnya terjadi pada kedalaman antara 60 hingga 300 km, yang merupakan gempa menengah hingga dalam. Gempa terdalam tercatat di kedalaman 186 km, sementara gempa paling dangkal terjadi di kedalaman hanya 3 km.
Baca Juga:
Direktur BMKG Daryono Sebut Gempa Tektonik Bitung Akibat Subduksi Lempeng Maluku
Sebagaimana diketahui, Sumatera Barat merupakan wilayah rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng tektonik aktif.
Selain itu, keberadaan Sesar Sumatera yang membelah provinsi ini turut berkontribusi terhadap tingginya aktivitas seismik di wilayah tersebut.
"Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami potensi gempa di wilayah ini. Sesar Sumatera adalah sumber gempa yang aktif, sehingga kesiapsiagaan sangat penting," jelas Suaidi.
Baca Juga:
HUT RI Ke-80 Tanggal 17 Agustus, BMKG Peringatkan Terjadi Cuaca Ekstrem
BMKG terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan memperbarui informasi seputar gempa melalui kanal resmi BMKG untuk menghindari informasi yang tidak valid atau hoaks.
"Jangan mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa sumber yang jelas. Selalu cek di BMKG untuk mendapatkan data yang akurat," tutupnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.