Bahkan sistem cadangan diturunkan, tetapi pakar komputer Ukraina dapat memulihkan sistem sebelum hari pemilihan.
Polisi Ukraina mengatakan mereka menangkap peretas yang mencoba menipu hasilnya. Serangan itu bertujuan untuk menciptakan kekacauan dan menyakiti kandidat nasionalis sambil membantu kandidat pro-Rusia.
Baca Juga:
Ahok Umumkan Akun Instagram Miliknya Dihack Orang Tak Dikenal
Penyelidik Jerman menemukan peretas telah menembus jaringan komputer Bundestag Jerman, peretasan paling signifikan dalam sejarah Jerman pada Maret 2015, menurut laporan NBC.
Dinas intelijen domestik Jerman mengatakan, Rusia berada di balik serangan itu dan mereka mencari informasi tidak hanya tentang cara kerja Bundestag, tetapi juga para pemimpin Jerman dan NATO.
Peretas yang diyakini berasal dari Rusia, mengambil alih pusat kendali pembangkit listrik Ukraina, mengunci pengontrol dari sistem dan akhirnya 235.000 rumah tanpa listrik pada Desember 2015.
Baca Juga:
Situs PN Jakpus Kena Hack, Peretas Bawa-bawa Bjorka hingga Kasus Sambo
Pergerakan peretas asal Rusia ini tidak main-main dalam melancarkan aksinya, mulai Juni 2015 hingga November 2016, mereka menembus sistem komputer partai Demokrat, dan mendapatkan akses email pribadi pejabat Demokrat yang kemudian informasi itu didistribusikan ke berbagai media global.
Kelompok itu juga diduga mencoba meretas komputer pemerintah Belanda yang menyelidiki jatuhnya Malaysia Airlines pada 2014 di Ukraina. Sebab hakim pengadilan Belanda meyakini pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh karena dihantam rudal Rusia. Penyelidik internasional mengatakan rudal BUK dibawa dari pangkalan militer Rusia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.