WahanaNews.co | Elon Musk memangkas tunjangan karyawan Twitter untuk berhemat. Mantan orang terkaya di dunia itu mengurangi tunjangan yang membantu karyawan untuk melakukan perawatan kesuburan dan adopsi.
Sebelumnya karyawan Twitter menerima tunjangan hingga USD 80.000 seumur hidup untuk biaya yang terkait dengan perawatan kesuburan, bayi tabung, pembekuan sel telur dan sperma, pengambilan donor, surrogacy, dan/atau biaya adopsi anak.
Baca Juga:
Ternyata Elon Musk Bukan Pendiri, Begini Sejarah Tesla yang Sebenarnya
Namun kini tunjangan tersebut dipotong setengahnya menjadi USD 40.000 mulai 1 Januari 2023. Hal itu diberitahukan kepada karyawan Twitter dua hari sebelum tahun baru oleh penyedia layanan kesehatan Carrot.
"Mulai 1 Januari 2023, batas maksimum untuk kesehatan kesuburan dan rencana membangun keluarga akan dikurangi menjadi $40.000 (atau setara dalam mata uang lokal)," tulis salah satu email yang diterima karyawan Twitter, seperti dikutip dari Insider, Jumat (6/1/2023).
Seorang karyawan yang saat ini masih bekerja di Twitter menyebut perubahan yang mendadak ini sebagai sesuatu yang menyebalkan dan kejam. Sejumlah karyawan juga baru saja memulai atau sedang menjalani perawatan medis yang di-cover oleh Carrot, tapi biaya yang ditanggung tiba-tiba berubah.
Baca Juga:
OpenAI Tolak Tawaran Rp1.576 Triliun dari Elon Musk
Menariknya, sebagian besar anak Elon Musk dilahirkan lewat program bayi tabung atau ibu pengganti (surrogacy). Lima anaknya dari istri pertamanya Justine Musk dilahirkan lewat bayi tabung.
Begitu juga dengan anak kembarnya bersama Shivon Zhilis (karyawan Neuralink dan bawahan Musk) yang dilahirkan lewat bayi tabung. Salah satu dari dua anaknya dengan penyanyi Grimes lahir melalui ibu pengganti.
Selain tunjangan untuk bayi tabung dan adopsi, Musk juga memangkas tunjangan karyawan lainnya termasuk uang transportasi dan uang makan. Namun karyawan Twitter tetap bisa menikmati kopi dan cemilan gratis.