WahanaNews.co | Sebagai salah satu Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) terkemuka di Indonesia, FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) punya komitmen tinggi untuk menyediakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada banyak cara yang sudah disiapkan seperti menyediakan sarana dan prasarana terkini demi mencetak lulusan berkualitas tinggi.
Baca Juga:
Universitas Indonesia Juara Kompetisi Essay dalam Ajang Pertamina Goes To Campus 2024
Tak main-main, FKG Universitas Moestopo sudah didukung dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) dengan perlengkapan lengkap untuk mendukung pendidikan kedokteran gigi hingga profesi dokter gigi dalam satu lingkungan.
Hal ini menurut Dekan FKG Universitas Moestopo, Prof. Dr. drg. Burhanuddin Daeng Pasiga, M.Kes. dapat mempermudah setiap mahasiswa dalam melakukan praktik selama masa pendidikan berlangsung.
"Apalagi, FKG Universitas Moestopo sudah berakreditasi A dan RSGM Universitas Moestopo sudah berakreditasi Paripurna Bintang 5," papar Prof. Burhanuddin, Kamis (28/07/2022).
Baca Juga:
Menteri Bahlil Soal Moratorium Gelar Doktor: Yang Saya Tau Bukan Ditangguhkan
Prestasi tersebut diraih setelah perjalanan panjang eksistensi FKG Moestopo di dunia pendidikan kedokteran gigi Indonesia. Seperti diketahui, FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) merupakan salah satu fakultas kedokteran gigi terkemuka di Indonesia.
Sebab sudah ada hampir 4.500 lulusan FKG Universitas Moestopo yang menjadi dokter gigi. Menurut data Persatuan Dokter Gigi Indonesia tahun 2021, jumlah dokter gigi di Indonesia adalah 43.051 yang terbagi dalam 10 kompetensi khusus di luar dokter gigi umum.
"Dengan begitu, lulusan FKG Universitas Moestopo menyumbang 10 persen dari total dokter gigi yang ada di Indonesia," cetus Prof. Burhanuddin.
Untuk membuktikan hal tersebut, Prof. Burhanuddin pun mengundang orang tua mahasiswa/mahasiswi FKG Universitas Moestopo Tahun Akademik 2022 – 2023 melihat langsung segala fasilitas mutahir yang ada dalam acara open house.
Para orang tua mahasiswa dan calon mahasiswa baru tampak antusias dan menyambut baik acara tersebut. Perwakilan orang tua calon mahasiswa Dr. Arief Budiman, Sp.OG mengaku senang.
"Anak saya sudah dari kecil memang sudah ingin menjadi dokter gigi. Saya lalu bertanya ke teman-teman dokter merekomendasi ke FKG Universitas Moestopo karena FKG Universitas Moestopo dari dulu sudah terkenal bagus dan terbukti dapat diandalkan," paparnya.
FKG Universitas Moestopo sendiri telah berdiri sejak 15 Februari 1961 yang bermula saat dibukanya Kursus Tukang Gigi pada tahun 1952 dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tukang gigi di seluruh Indonesia yang saat itu jumlahnya hampir 2.000 orang, agar dapat memenuhi kriteria minimal ilmu kedokteran gigi. Ini adalah bentuk sumbangsih Dr. Moestopo terhadap dunia kedokteran gigi di Indonesia.
Perjalanan pendidikan kedokteran gigi yang dipelopori Dr. Moestopo tersebut berlanjut pada tahun 1957 dengan dibuka sebuah kursus lagi yang dinamakan 'Kursus Tukang Gigi Intelek'.
Lalu sepulang dari Amerika Serikat pada tahun 1958, Moestopo mendirikan 'Dental College Dr. Moestopo'.
Dental college ini mendapat pengakuan resmi dari Departemen Kesehatan, bahkan mendapat penghargaan dengan kunjungan Presiden Soekarno.
Pada kesempatan tersebut, Bung Karno memberikan pujian khusus kepada Dr. Moestopo yang dianggap telah berhasil mendidik dan menelurkan tenaga kesehatan gigi yang terjangkau oleh rakyat kecil.
Melihat hasil positif yang telah dicapai, pemerintah menganjurkan agar status dental college ditingkatkan menjadi 'Akademi Tinggi Gigi', sehingga pada tahun 1960 status akademi ini ditingkatkan menjadi 'Perguruan Tinggi Swasta Dental College Dr. Moestopo', yang sudah bersifat akademik.
Pada tahun 1961 Pak Moes memperoleh gelar Guru Besar/Profesor dari Universitas Indonesia, dan dilantik oleh Prof. Auw Eng Liang.
Sesuai dengan Pola Pendidikan Nasional, dimana Perguruan Tinggi Swasta harus meningkatkan mutu, peranan, dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pendidikan nasional, maka Perguruan Tinggi Swasta Dental College Dr. Moestopo akhirnya ditingkatkan lagi statusnya menjadi 'Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr. Moestopo' pada tahun 1961.
Fakultas inilah yang merupakan embrio Universitas Prof. Dr. Moestopo, yang didirikan secara resmi pada tanggal 15 Februari 1961.
Saat ini departemen di FKG Universitas Moestopo terbagi dalam dua departemen yakni departemen nonklinik yang terdiri dari : 1) Dept. Oral Biologi, 2) Dept. Dental Material, 3) Dept. Kesehatan Gigi Masyarakat.
Sementara departemen klinik terdiri dari: 1) Dept. Konservasi, 2) Dept. Prostodonsi, 3) Dept. Orthodonsi, 4) Dept. Periodonsi, 5) Dept. Bedah Mulut, 6) Dept. Penyakit Mulut, 7) Dept. Ilmu Kedokteran Gigi Anak, 8) Dept. Radiologi Dental.
Tak hanya itu saja, FKG Universitas Moestopo juga memiliki Pendidikan Berkelanjutan Ilmu Kedokteran Gigi (PBIKG) dengan Program Pelatihan Profesionalisme Dental Implan Terstruktur (PPDIT).
PPDIT ini merupakan suatu kegiatan ilmiah terstruktur bidang studi implan dental yang memberi kesempatan kepada dokter gigi umum untuk memperluas kompetensi dan karenanya juga kewenangan dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat.
Program yang disebut sebagai Kegiatan Ilmiah Terstruktur Gigi Tiruan Implan (KIT GTI) ini, merupakan suatu terobosan bagi seluruh dokter gigi di Indonesia oleh karena melalui program ini, terbuka peluang bagi dokter gigi untuk memiliki keterampilan tambahan dalam hal pemasangan gigi tiruan implan yang lebih menyerupai gigi asli di dalam rongga mulut.
"FKG Universitas Moestopo merupakan salah satu FKG tertua di Indonesia, maka dari pengalaman tidak perlu diragukan lagi. Apalagi FKG Universitas Moestopo sudah memiliki Akreditasi A," kata Ketua Ikatan Alumni FKG Universitas Moestopo drg. Hika Deriya Asril Putra. [rin]