WAHANANEWS.CO, Jakarta - NASA resmi membatalkan rencana mendaratkan perempuan pertama serta orang dengan kulit non-putih pertama di Bulan imbas kebijakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Laman web Artemis, program eksplorasi bulan yang dipimpin NASA, pada Jumat (21/3) memperlihatkan bahwa frasa mengenai pendaratan perempuan dan orang non-kulit putih tak ada lagi.
Baca Juga:
Imbas Efisiensi Presiden Trump, NASA Tutup 2 Departemen dan Kantor Kepala Ilmuwan
Sebelumnya, situs web Artemis menuliskan bahwa 'NASA akan mendaratkan wanita pertama, orang kulit berwarna pertama, dan astronot mitra internasional pertama di Bulan menggunakan teknologi inovatif untuk menjelajahi lebih banyak permukaan bulan daripada sebelumnya."
Janji yang dibuat oleh Artemis itu kini hilang bak ditelan bumi.
Kabar mengenai dihapusnya paragraf berisi keberagaman tersebut dilaporkan oleh Orlando Sentinel.
Baca Juga:
Pemilik SpaceX, Elon Musk Desak Stasiun Luar Angkasa Segera Dihancurkan
Keputusan NASA ini pun diyakini sebagai respons atas kebijakan Trump yang ingin memusnahkan program soal keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di semua lembaga federal.
Juru bicara NASA Allard Beutel telah mengamini bahwa keputusan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perintah eksekutif Trump.
"Sesuai dengan perintah eksekutif presiden, kami memperbarui kalimat kami mengenai rencana untuk mengirim kru ke permukaan bulan sebagai bagian dari kampanye Artemis NASA," kata Beutel, dalam sebuah pernyataan ke The Guardian.