WAHANANEWS.CO, Jakarta - Lonjakan banjir dan tanah longsor yang menghantam berbagai wilayah di Sumatera sejak Minggu (24/11/2025) mendorong Google menampilkan peringatan darurat khusus untuk memudahkan masyarakat memantau kondisi bencana secara real time di area yang paling parah terdampak, terutama Sumatera Utara.
Wilayah yang tercatat mengalami dampak signifikan antara lain Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias, dengan cuaca ekstrem menjadi dugaan pemicu utama tingginya eskalasi banjir sejak beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
Banjir Sumatera Tewaskan 442 Warga, BNPB: Ratusan Masih Hilang dan Pencarian Berlanjut
Melalui fitur peringatannya, Google menautkan informasi banjir Sumatera kepada publik dengan menyediakan update perkembangan situasi yang bisa dipantau bersama oleh masyarakat sejak Senin (24/11/2025).
Untuk menampilkan informasi tersebut, pengguna cukup memasukkan kata kunci seperti “North Sumatera Floods”, “Banjir di Sumatera Utara”, “Banjir Sumatera”, “Sibolga Flood”, atau “Banjir Tapanuli”, yang kemudian akan memunculkan banner “Flood Alerts” atau "peringatan Banjir" di Google Search.
Pada banner itu terdapat dua pilihan yaitu informasi umum yang memuat daftar lokasi banjir serta informasi lokal yang mengarahkan pengguna ke sejumlah sumber resmi termasuk situs milik BMKG.
Baca Juga:
Kasus Tumbler Viral, BPKN Minta Publik Tak Gegabah Menyalahkan Operator KRL
Google juga menampilkan deretan berita dari berbagai media nasional yang memperbarui kondisi banjir di sejumlah wilayah Sumatera dan memunculkan ikon untuk membuka tampilan peta langsung di Google Maps.
Pada tampilan peta Google Maps, lokasi banjir di Sumatera Utara seperti Sibolga dan Tapanuli ditandai dengan ikon berwarna merah bergaris tiga, dengan enam titik banjir yang terdeteksi di area tersebut berdasarkan data terakhir.
Setiap titik ditandai sebagai area yang terdampak banjir meskipun gambar Street View belum menunjukkan kondisi aktual karena masih menggunakan dokumentasi lama.
Google mencantumkan bahwa pembaruan titik banjir terakhir dilakukan pada Rabu (26/11/2025), dengan tambahan menu “bantuan dan informasi” yang merujuk ke sumber resmi seperti BMKG, BNPB, dan lembaga penanganan bencana lainnya.
Fitur peta banjir dan peringatan darurat itu bisa dibagikan langsung ke media sosial, WhatsApp, atau berbagai platform lain untuk mempercepat penyebaran informasi darurat ke keluarga maupun komunitas sekitar.
Selain melalui Google, masyarakat dapat memantau kondisi banjir Sumatera lewat situs resmi pemerintah seperti BMKG dan BNPB yang menyediakan data resmi dan pembaruan berkala dari lapangan sejak Senin (24/11/2025).
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]