Meski begitu, Google menjelaskan bahwa perubahan ini tidak akan berdampak signifikan bagi pengembang yang sudah menggunakan Play Store, karena sebagian besar telah melalui proses verifikasi lewat Android Play Console.
Untuk mendukung inklusi, Google juga tengah mengembangkan tipe akun terpisah khusus bagi mahasiswa dan pengembang non-komersial atau hobi.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Digitalisasi Sekolah, 288 Ribu Lebih Satuan Pendidikan Mulai Terima Perangkat
Akun ini diharapkan mempermudah akses mereka ke ekosistem Android tanpa mengorbankan aspek keamanan.
Google menyatakan, tujuan utama dari kebijakan ini adalah menutup celah yang sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan digital, termasuk mereka yang menyamar sebagai pengembang resmi.
Banyak dari mereka membuat aplikasi palsu yang menyerupai merek terpercaya guna menipu pengguna.
Baca Juga:
Efisiensi Kerja dan Kesehatan, Menko PMK Tekankan Pentingnya CKG di Lingkungan Kantor
Selain itu, Google mencatat bahwa penyebaran aplikasi berbahaya kerap terjadi melalui pasar aplikasi pihak ketiga, yang memungkinkan pengguna mengunduh dan memasang aplikasi langsung tanpa filter keamanan memadai.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.