Malware ini juga mungkin mengirim dan menghapus pesan di aplikasi chat seperti WhatsApp dan Telegram; mengganti alamat dompet aset kripto; mengalihkan panggilan telepon dengan memalsukan ID pemanggil; hingga memantau aktivitas browser dan menyuntikkan tautan.
Selain itu, malware ini juga bisa menyadap, mengirim, dan menghapus pesan SMS; mengaktifkan biaya SMS premium; mengunduh dan menjalankan muatan tambahan; serta memblokir koneksi jaringan untuk mengakali sistem anti-penipuan.
Baca Juga:
Aplikasi Ini Berbahaya di Hp, Awas Bisa Kuras Rekening Anda Seketika
Lebih lanjut, solusi Kaspersky mendeteksi varian malware berbahaya ini sebagai Backdoor.AndroidOS.Triada.z.
Triada sendiri pertama kali ditemukan pada 2016 dan kini terus berkembang dengan memanfaatkan hak istimewa tingkat sistem untuk melakukan penipuan, membajak autentikasi SMS, dan menghindari deteksi.
Kampanye penipuan siber terbaru ini menandai eskalasi yang mengkhawatirkan, karena penyerang berpotensi mengeksploitasi kelemahan rantai pasokan untuk menyebarkan malware tingkat firmware pada perangkat Android palsu.
Baca Juga:
Sedang Beraksi, Pengedar Pil Ekstasi Diringkus Tim Opsnal Satnarkoba Polres Tapteng
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.