WahanaNews.co, Jakarta - Peringatan bagi pengguna Android untuk lebih waspada terhadap aplikasi gratis, terutama yang beredar di luar Play Store. Banyak dari aplikasi ini berisiko mengandung malware, iklan penipuan, atau bahkan mencuri data pribadi Anda.
Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, mengungkap aplikasi gratis yang diduga berbahaya ini kebanyakan adalah VPN atau Virtual Private Network. Kaspersky melaporkan lonjakan signifikan dalam jumlah unduhan aplikasi VPN gratis berbahaya meningkat 2,5 kali lipat secara global pada kuartal kedua dan terus bertambah hingga kuartal keempat.
Baca Juga:
Perbaiki Layanan Publik, Kemen-PANRB Ajak Mahasiswa Berpartisipasi
Aplikasi VPN sering kali tidak hanya membawa malware, tetapi juga dapat digunakan oleh kriminal untuk mencuri data pengguna. Ironisnya, beberapa VPN yang diunduh dari Play Store juga membawa ancaman serupa.
"Pengguna cenderung percaya bahwa jika mereka menemukan aplikasi VPN di toko resmi, seperti Google Play, aplikasi itu aman dan dapat digunakan untuk mendapatkan konten yang awalnya tidak tersedia di lokasi mereka," ucap Kaspersky, melansir Forbes, Sabtu (23/11).
"Dan mereka pikir akan lebih baik lagi jika layanan VPN ini gratis! Namun, hal ini sering kali berakhir menjadi jebakan, seperti yang dibuktikan oleh kasus dan statistik terkini yang menunjukkan lonjakan penggunaan aplikasi VPN berbahaya," lanjutnya.
Baca Juga:
Mulai 30 September Google Setop Akses ke Aplikasi, Apa Dampaknya?
Untuk mengatasi masalah ini, Google memperkenalkan standar validasi keamanan khusus bagi aplikasi VPN di Play Store. Namun, standar ini belum sepenuhnya menjamin keamanan.
Top10VPN bahkan menemukan kelemahan keamanan yang mengkhawatirkan pada beberapa aplikasi VPN populer, baik yang gratis maupun berbayar.
Temuan mengkhawatirkan