Pandangan tersebut mampu membuka mata peneliti komunikasi di Indonesia untuk melihat media massa dengan kritis.
Selama ini, kata Prof Ida, tradisi penelitian hanya melihat bagaimana TV bisa mempengaruhi perilaku penontonnya.
Baca Juga:
Keren! Peneliti Unair Kembangkan Terapi Stem Cell untuk Cegah Penuaan Dini
Penelitiannya mencoba melihat hubungan yang sangat erat antara kepemilikan TV dan media massa dan perilaku kapitalisme media massa di Indonesia
“Pada akhirnya hal itulah yang merugikan penonton sehingga penonton hanya bisa pasif, tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dan seolah menjadi target pasar dari komoditas media massa,” jelasnya.
Pada 2014, Prof Ida kembali menulis buku Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya untuk didedikasikan kepada mahasiswa.
Baca Juga:
Pengawas Institut Sarinah Dikukuhkan Menjadi Guru Besar FEB Unair
Prof Ida ingin mengajari mahasiswa cara meneliti yang benar dari kacamata pendekatan perspektif media dan kajian budaya.
Buku tersebut kemudian mempunyai sitasi yang sangat besar.
Dilansir dari Google Cendekia, buku Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya telah dikutip sebanyak 485 kali.