"Jumlah pesanan CN-235 adalah 194 pesawat, termasuk sipil dan militer, pengguna Spanyol, Botswana, Brunei, Chili, Prancis, Indonesia, Panama dan Arab Saudi, Spanyol bertanggung jawab atas penjualan CN- 235 di Amerika dan Eropa, sedangkan pasar Indonesia di Asia, penjualan Regional lainnya dilakukan secara sukarela oleh kedua perusahaan," bebernya.
China mengakui harga CN-235 yang terjangkau serta varian beragam membuatnya laku di pasaran.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
"Harga jualnya 11 juta dolar AS, yang bukan harga modern, dan harganya harus lebih mahal sekarang, jadi apa pesawat angkut CN-235 itu? Pesawat angkut ini cocok untuk transportasi jarak pendek," jelasnya.
Yang paling membuat China heran ialah negara adidaya AS sampai membeli CN-235 buatan Indonesia.
"Amerika Serikat adalah negara adidaya. Sulit membayangkan bahwa Amerika Serikat juga akan membeli pesawat angkut.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Dapat dilihat bahwa pesawat angkut CN-235 masih memiliki keunggulan tersendiri. Jika tidak, Amerika Serikat tidak akan membelinya," jelasnya.
China menjelaskan jika CN-235 Indonesia telah memenangkan hati banyak negara.
Pesawat angkut CN-235 tidak tahu bagaimana bisa telah memenangkan hati lebih banyak negara, termasuk Amerika Serikat," jelasnya.