WahanaNews.co, Florida - Sejumlah ilmuwan di laboratorium di Florida, Amerika Serikat, mendapat kejutan tak terduga saat mereka melakukan pembedahan pada ular piton Burma berukuran besar.
Pembedahan dilakukan untuk mengetahui apa yang terakhir kali dimakan oleh ular tersebut.
Baca Juga:
Tertangkap Basah, Pria Ini Sembunyikan 104 Ular Hidup dalam Celana di Perbatasan China
Ular piton Burma ini ditemukan di Taman Nasional Everglades, Florida. Ular dengan panjang 5,4 meter itu diambil untuk penelitian dan telah diinaktifkan di tempat penemuan.
Setibanya di laboratorium, para ilmuwan segera memulai proses pembedahan pada ular tersebut. Karena ukurannya yang besar, proses ini direkam dalam bentuk video.
Para ilmuwan begitu kaget saat mereka menemukan isi perut ular piton Burma tersebut. Mereka menemukan seekor aligator dengan panjang sekitar 1,5 meter, dan yang lebih mengejutkan lagi, aligator ini masih dalam kondisi utuh.
Baca Juga:
Detik-detik Mengerikan: Wanita 50 Tahun di Sidrap Tewas Ditelan Ular Piton
"Buaya itu utuh sepenuhnya," kata Rosie Moore, salah satu ilmuwan yang melakukan pembedahan. "Hanya sedikit pembusukan pada lapisan kulit luar. Osteodermata (tumpukan tulang pada kulit) benar-benar utuh!"
Karena telah memasuki tahap pembusukan, bau yang tidak sedap mulai tercium. "Aroma yang sangat tajam," ujar Moore.
Video pembedahan tersebut kemudian diunggah oleh Moore di akun Instagramnya dan segera menjadi viral. Video ini berhasil meraih 436 ribu "like" dan mendapat banyak komentar dari pengguna internet.
Pemerintah Florida tengah berusaha untuk mengendalikan populasi ular piton di wilayah tersebut. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar Florida Python Challenge pada awal Agustus yang lalu.
Kompetisi ini menawarkan hadiah uang yang cukup besar bagi peserta yang berhasil menangkap sebanyak mungkin ular piton.
Dikutip dari CBS, kompetisi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah piton di Florida, yang telah menjadi hama dan ancaman serius bagi satwa liar setempat. Kompetisi ini berakhir pada tanggal 13 Agustus, dan pemenang yang berhasil menangkap piton terbanyak berhak atas hadiah sebesar 10 ribu dolar Amerika atau sekitar 151 juta rupiah. Pemenang kedua akan menerima hadiah 7.500 dolar Amerika.
Total hadiah yang diberikan dalam kompetisi ini tahun ini mencapai 30 ribu dolar Amerika. Pada tahun sebelumnya, kompetisi ini diikuti oleh seribu peserta, bahkan ada yang datang dari luar negeri.
Sebanyak 131 ular piton berhasil ditangkap. Pemenangnya adalah Matthew Concepcion yang berhasil menangkap 28 piton.
Peserta yang berhasil menangkap piton terbesar juga mendapatkan hadiah. Ular piton di Florida memiliki panjang antara 2 hingga 3 meter, tetapi ada juga yang lebih besar.
Selain menjadi hama, keberadaan piton di Florida juga dianggap sebagai ancaman bagi manusia. Ini dikarenakan piton dapat memangsa hewan-hewan besar, termasuk buaya. Pada tahun sebelumnya, seorang pemburu piton bernama Marcia Carlson berhasil menangkap piton dan menemukan seekor aligator di dalam perutnya.
Kompetisi ini menegaskan bahwa para peserta harus membunuh piton dengan etika, termasuk memastikan bahwa piton tidak sadar sebelum dihentikan hidupnya. Para peserta juga menerima pelatihan khusus dalam mengidentifikasi dan membunuh piton.
Salah satu pemburu ular yang ikut dalam kompetisi ini adalah Jack Waleri, seorang penduduk asli Florida.
Pada tahun sebelumnya, ia telah mengikuti Florida Python Challenge, sebuah kompetisi tahunan dalam berburu piton, tetapi ia tidak berhasil memenangkan kompetisi tersebut karena tertinggal terlalu jauh.
"Tahun ini, saya ingin jadi pemenang," ungkapnya.
Waleri memiliki pengalaman yang cukup, terutama setelah baru-baru ini ia berhasil menangkap piton terbesar yang pernah ditemukan di Florida. Bersama dengan rekannya, mereka menemukan reptil raksasa ini di cagar alam Big Cypress dekat Everglades.
Kemudian, mereka membawanya ke Conservancy of Southwest Florida. Panjang piton tersebut mencapai 5,7 meter, mencetak rekor baru sebagai piton terpanjang yang terdokumentasi, dengan berat mencapai 56 kilogram.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]