WahanaNews.co | Penelitian dilakukan terkait semburan lumpur di Sidoarjo yang menyimpan potensi 'harta karun' yang disebut-sebut langka. Hal itu terungkap dalam riset yang dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dari hasil tim terpadu riset mandiri (TTRM) ditemukan kandungan lithium pada lumpur yang dikenal dengan sebutan lumpur Lapindo tersebut.
Baca Juga:
Sinergi Kemensos dan ITS Tingkatkan Mutu Garam Spa Kusamba
Pakar Geologi ITS Amien Widodo mengatakan, penelitian itu sudah dilakukan sejak lama. Pada tahun lalu, pihaknya juga telah mengundang Badan Geologi Kementerian ESDM untuk memaparkan hasil penelitiannya.
"Sebenarnya ini sudah, kita sudah mempresentasikan ini berulang-ulang malah. Jadi Badan Geologi, kita sudah undang ke ITS April 2021. Mereka sudah memaparkan hasilnya dan kita memaparkan hasil kita," kata Amien kepada detikcom di Surabaya, Senin (24/1/2022) lalu.
"Kalau ITS kan istilahnya hanya penelitian awal saja. Kita hanya eksperimen beberapa titik saja sambil untuk melihat hasilnya. Nah itu belum bisa kita, sampai jadi belum, kita hanya melihat kandungan lithium dari lumpur," tambahnya.
Baca Juga:
Profil Qonita Qurratu Aini, Wisudawan Termuda ITS Berusia 20 Tahun yang Gemar Matematika
Amien menyebut penelitian yang dilakukan Badan Geologi dan ITS berbeda. Jika Badan Geologi menemukan rare earth atau logam tanah jarang (LTJ), pihaknya lebih ke lithium.
"Badan Geologi meneliti istilahnya logam tanah jarang tadi, logam langka. Kita menganalisis yang satunya. Kita hanya menganalisis lithium lah istilahnya," tambah Amien.
Meski demikian, dia mengatakan, penelitian kandungan lumpur di Sidoarjo masih tahap awal. Dia mengatakan, belum dilakukan penelitian lanjutan soal kandungan lithium. [bay]