WahanaNews.co, Jakarta - Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menginformasikan bahwa wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan secara bertahap mulai dari bulan September hingga Desember 2023. Periode puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024.
"Saat ini, secara umum, wilayah Jawa telah memasuki musim hujan," ungkapnya, melansir Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Walaupun demikian, Guswanto menyatakan bahwa hujan yang terjadi beberapa hari terakhir belum merata dan memiliki durasi yang bervariasi.
Menurutnya, fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer. Fenomena atmosfer tersebut menyebabkan peningkatan curah hujan lebih terkonsentrasi di wilayah Jawa tengah dan timur, sedangkan di wilayah Jawa bagian barat tidak terlalu signifikan.
"Dinamika atmosfer tersebut adalah terdapatnya pola tekanan rendah yang menyebabkan pola belokan dan perlambatan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan cenderung terjadi di wilayah tengah dan timur," tambahnya.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Terkait hujan yang masih jarang turun, Guswanto menyebut ini terjadi karena Jawa Tengah baru masuk musim hujan di November. Sementara Jawa Timur baru masuk di Desember.
Selain itu, dia menjelaskan, pola subsiden dari fenomena gelombang atmosfer terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa Barat.
"Memicu pengurangan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat, sehingga cuaca cenderung umumnya cerah-berawan dan hujan yang masih belum terlalu signifikan," imbuh dia.
Lebih lanjut, Guswanto mengatakan citra satelit beberapa hari terakhir memperlihatkan wilayah Jawa bagian selatan tidak tertutup awan.
Hal itu membuat sinar matahari intens langsung ke permukaan Bumi.
Dia juga tidak menampik fenomena El Nino memengaruhi perubahan cuaca dan hujan di Indonesia.
Hasil analisis dari kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0. Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif.
Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.
"Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024 sehingga kondisi ini akan mempengaruhi cuaca hujan dan suhu di Indonesia," ungkap dia.
Menurut Guswanto, cuaca hujan di Indonesia akan mengalami penurunan akibat fenomena El Nino.
Di sisi lain, Guswanto mengonfirmasi bahwa beberapa wilayah di Indonesia masih mengalami curah hujan, sedangkan wilayah Pulau Jawa mengalami cuaca yang panas.
"Untuk wilayah Indonesia bagian utara dan timur, hujan sudah merata," kata dia.
Wilayah Indonesia bagian utara mencakup Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat. Sedangkan wilayah Indonesia bagian timur mencakup Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Kepulauan Maluku, dan Papua.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]