Nah, pemandangan tahun ini akan sangat luar biasa karena pendekatan Jupiter ke Bumi jarang bertepatan dengan oposisi. Jupiter akan berjarak sekitar 593,6 juta kilometer dari Bumi pada titik terdekatnya, yang kira-kira sama dengan jarak pada tahun 1963.
"Dengan teropong yang bagus, pita (setidaknya pita pusat Jupiter) dan tiga atau empat satelit Galilea (bulan) akan terlihat," kata Adam Kobelski, astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Huntsville, Alabama, dikutip dari SciTech Daily.
Baca Juga:
NASA Temukan Planet Mirip Bumi, Bisakah Dihuni Manusia?
"Penting untuk diingat bahwa Galileo mengamati bulan-bulan ini dengan optik abad ke-17. Salah satu kebutuhan utama adalah pemasangan yang stabil untuk sistem apa pun yang Anda gunakan," sambungnya.
Bisa dilihat pakai teleskop
Saat di oposisi, Jupiter dapat dilihat menggunakan teleskop. Kobelski merekomendasikan teleskop yang lebih besar untuk bisa menangkap Bintik Merah Besar Jupiter dan pita-pitanya secara lebih detail.
Baca Juga:
Fenomena Langka, 6 Planet Bakal Berbaris di Angkasa Awal Juni 2024
Misalnya, teleskop berukuran 4 inci atau lebih besar dan beberapa filter dalam rentang hijau hingga biru akan meningkatkan visibilitas fitur ini. Ia menambahkan, lokasi menonton yang ideal akan berada di dataran tinggi di daerah yang gelap dan kering.
Para astronom percaya bahwa total ada 79 bulan Jupiter telah terdeteksi, termasuk di antaranya empat bulan terbesar: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto yang disebut satelit Galilea.
Penamaannya berdasarkan sosok Galileo Galilei, orang yang pertama kali mengamati bulan ini pada tahun 1610. Dalam teropong atau teleskop, satelit Galilea akan muncul sebagai titik terang di kedua sisi Jupiter selama oposisi. [rin]