Menurut Investopia, ilmu aktuaria adalah disiplin ilmu yang
menilai tentang risiko keuangan di bidang asuransi dan keuangan. Disiplin ilmu
ini juga merancang solusi dari permasalahan dan pengelolaan risiko pada
berbagai industri.
Industri yang membutuhkan cabang ilmu ini adalah asuransi,
investasi, perbankan, dan berbagai industri yang terkait lainnya. Para aktuaris
menggunakan metode matematika dan statistik dalam menilai risiko tersebut.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Ilmu aktuaria menggunakan penerapan matematika probabilitas
dan statistika untuk mendefinisikan, menganalisis, dan menyelesaikan implikasi
dari kejadian masa depan yang tidak pasti.
Ahli ilmu aktuaria atau aktuaris sangat dibutuhkan untuk
industri keuangan terutama asuransi. Mereka akan melakukan analisis model
matematika agar bisa memprediksi kewajaran suatu peristiwa.
Dengan analisis ini, perusahaan asuransi bisa mengalokasikan
dana untuk membayarkan dana klaim sesuai dengan peristiwa tersebut.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Bersumber dari laman Ditjen Dikti, prospek kerja lulusan
ilmu aktuaria cukup bagus. Soalnya, belum terlalu banyak lulusan jurusan ini
sedangkan kebutuhan aktuaris cukup banyak.
Industri asuransi akan sangat membutuhkan para aktuaris. Hal
ini mengacu pada peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan asuransi
memiliki aktuaris. Lulusan ilmu aktuaria bahkan bisa secara mandiri menjadi
konsultan bidang ilmu aktuaria.
Mengutip laman Ditjen Dikti, Ketua Program Studi Ilmu
Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas
Indonesia Dr. Hendri Murfi menjelaskan, ilmu aktuaria merupakan bidang yang
sangat potensial.